expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Follow me

03 Januari 2014

Sadarkah kalian…?

Title : Sadarkah Kalian…?
Author : Duele
Finishing : Januari 2014
Genre : Komedi garing lol
Rating : PG
Chapter(s) : Onsehot
Fandom(s) : Dir en Grey
Pairing(s) : Read and find it!
Note Author : Pada sadar nggak ya? Hihihi…

 

****


Kening Toshiya mengerut. Kaca dari kacamatanya membiaskan sebuah layar bacaan yang tengah ia geluti. Berulang kali ekspresi aneh tertangkap, terkadang tersenyum, tertawa, bahkan mendengus, dan terakhir terdengar adalah suara gerutuannya.
 
“Aneh,” gumamnya sambil menggaruk belakang kepalanya. Kemudian, dia kembali berkonsentrasi.

Hal ini ternyata terlihat oleh Kyo yang duduk tak jauh dari tempat duduk Toshiya. Pria bertubuh unyuu itu akhirnya benar-benar tersita perhatiannya karena ulah diam Toshiya. Kalau Toshiya rewel, Kyo sudah tak heran. Tapi melihatnya duduk tiga jam di depan Macbook Pro mereka, rasanya ada yang janggal juga. Tapi Kyo terlalu malas untuk bertanya padanya dan hanya bisa melirik penasaran. Akhirnya, rasa penasarannya terjawab saat Shinyalah yang mendekati Toshiya.

“Sedang apa?” tanyanya. Nah, mungkin Shinya juga memiliki satu paham dengan Kyo, bahwa, Toshiya diam itu janggal.
“Lihat, deh, Shin,” Toshiya menggeser sedikit badannya agar drummer-nya itu bisa melihat halaman web yang tengah Toshiya perhatikan sejak tadi. Lalu Shinya pun meringis, “Iiih, itu kan page fanfic.” Nadanya sebal.

Kyo memutar bola matanya. Toshiya kenapa terjebak dengan akal-akalan gila fans, sih?

Fanfiction? Heuh, Kyo tertawa kecut. Dulu ia pernah sekali membaca cerita super absurd yang dibuat entah siapa yang ternyata salah satu fans mereka, cerita yang benar-benar tinggi. Terlalu tinggi untuk sebuah daya imajinasi. Hal-hal yang tidak akan mereka lakukan dan mereka katakan. Tapi dalam fanfic semuanya seperti sah-sah saja dan itu menjadi doktrin aneh yang menggaet lebih banyak fans untuk mereka.

Semua member, sih, tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal seperti itu, tetapi menjamurnya fanfic ini seperti ranjau kecil yang terkadang meledakan pemahaman fans lain.

Alah, tapi peduli setan. Tidak semua fans begitu. Tapi, kok, Toshiya kelihatan asyik sendiri. Kyo menoleh lagi, kali ini demi melihat Shinya yang sedang berpikir sementara Toshiya menatapnya penuh minat.

“Umm, iya juga, ya. Ini agak aneh.” Ujarnya.
“Iya, kan?” 

Kyo menyatukan kedua alisnya. “Apaan, sih?” akhirnya pertahanan gengsi sang Warumono runtuh juga. Melihat kedua member terimutnya sedang dilanda kebingungan yang tidak jelas. Bahkan Shinya yang bermental alien pun kelihatan bingung berpikir. 

“Kyo-kun, kemariiii!” Tangan Toshiya melambai memanggilnya yang duduk tak jauh darinya.
“Lagi nonton ah,” tolaknya.
“Iih, gak seru.” Cibir Toshiya. 

Tapi akhirnya Kyo bergerak juga dari sofa empuknya. Dengan langkah yang malas dia mendekati mereka. 

“Menurutmu aneh gak?” kata Toshiya menggeser badannya agar Kyo bisa melihat layar laptop mereka.
“Duh, itu emang web aneh. Kamu udah tahu itu web gila masih aja dibaca. Cerita aneh begitu.”
“Aku tahuuu~” Toshiya menggerakan mouse berwarna putih mengilat tersebut. “Tapi yang aku bingung kenapa formasinya selalu begini.” 

Kyo jadi tidak mengerti. Shinya yang melihat tampang bingung Kyo ikut menjelaskan. “Toshiya tadi bilang, dia menemukan web fanfiction.”

“Ho-oh, terus? Bukan hal yang baru kan?”
“Emang, tapi Kyo pernah sadar nggak kalo kita semua ini kadang kebagian jadi “Uke’.” Kata Toshiya.
“’Uke’?” Kyo mengernyit.
“Eh,…” Toshiya melirik Kyo yang gak paham. Shinya mendekat dan membisikan sesuatu yang kemudian membuat Kyo memekik, “Najis!”
“Iya loh, kadang Kyo sama Kaokao, kadang sama aku, kadang sama Shinya, bahkan kadang sama Die.” Tutur Toshiya. 

Kyo merinding. “Sudah tutup saja web begituan! Lebih bagus hentai kemana-mana.”

“Ih, Kyo saru.” Toshiya mencibir. “Maksudku begini, kenapa semua posisi meskipun beda pasangan selalu saja Die yang kebagian jadi ‘Seme’. Sedangkan kita kadang bisa jadi ‘Seme’ bisa jadi ‘Uke’.” Ungkapnya. “Kecuali Shinya yang kayaknya udah paten jadi ‘Uke’” Toshiya berkata inosen.
“…….”
“Aku emang ngga terlalu peduli sih, tapi sewaktu aku perhatikan ternyata Die hampir nggak pernah jadi ‘Uke’, dan itu kan gak adil.”  

Lah, kenapa Toshiya jadi menanggapi ini serius? 

“Iya, juga. Die-san tidak pernah dapat sial, seperti aku. Aku selalu kena bagian itu.” Shinya menambahkan. 

Hah? Shinya juga?  

“Tanpa di fanfic pun nasibmu emang udah takdirnya begitu, Shin -__-” Kyo menggumam kecil.
“Eh, Kyo-san ngomong apa?”
“Hah? Nan-nandemonai….” LOL
“Kenapa semua Author pembuat fanfic ini mindsetnya sama? Bahkan Die pun jadi ‘Seme’-nya Kaokao? Gila.” Toshiya menggebu. 

“Apaan!?” tiba-tiba suara Die terdengar. Mereka menoleh bersamaan ke arah pintu. Kaoru dan Die muncul sambil menenteng belanjaan. “Gue apanya Kaoru?” tanyanya.

“Duh, orangnya dateng.” Shinya menyingkir, sementara Die ikut bergabung. Melihat page yang tengah Toshiya lihat, Die mencibir jijik. “Idih, Totchi, sejak kapan kamu hobi kayak begituan?”

Kaoru melirik sebentar sebelum akhirnya dia masuk ke dapur, disusul oleh Shinya yang membantunya untuk membawakan plastik belanjaan. Ini jadwalnya Kaoru dan Die kena belanja bulanan. 

Tanpa tahu bagaimana kelanjutannya tiba-tiba saja Kaoru dan Shinya mendengar suara ribut dan tertawa aneh dari depan. Hingga keduanya kembali bergabung dan melihat ada perdebatan kecil di antara Kyo, Toshiya dan Die. 

“Lah, iyalah. Ya kali gue jadi ‘Uke’? Maaf aja gak ada tampang gue lemah begitu, hahahaha!”
“Heh! Rambut cewek!” sergah Kyo, tanpa sadar Shinya, Kaoru, Toshiya menoleh semua. Eh, semuanya juga punya rambut maha indah kayak cewek, Kyo! “Maksud gue, Die! Tampang lo juga kadang kayak cewek tauk!” 

“Duh, Kyo, udah nggak usah nyolot gitu. Lo ‘Uke’ favorite urutan ketiga tahu gak setelah Shinya sama Toshiya.”
“Iisshh, Die-kun ini ngomong apa sih?” Shinya tersinggung. Kenapa namanya jadi urutan paling depan?!
“Ini… apaan sih?” Kaoru akhirnya bersuara.
“Kao~~~ lihat deh temen baikmu ini besar kepala gara-gara di semua fanfic bikinan fans dia gak pernah jadi ‘Uke’, dia jadi ngerasa superior gitu.” Toshiya merajuk, minta bantuan.
“Ya ampun, cuman begitu aja sik. Gak usah diributkan. Toh, itu hanya imajinasi fans yang kelewat fanatik.”  

Ada yang mengiyakan, ada yang kurang puas. 

“Haha! Tuh denger, Kaoru aja setuju kayaknya kalau gue gak bisa jadi ‘Uke’.” Die masih besar mulut.
“Ini apaan sih?”
“Die, super nyebelin!”
“Ciss!” 

Die kemudian berdehem “Lagipula, coba pikir, dari nama aja gue gak ada unsur ceweknya, kayak Shinya, nama ceweknya kan Shinko,…”
“…………”
“...Toshiya, Toshiko,”
“…………”
“…Kyo, Kyoko…asli nama loe kece abis Kyo,”
“…………”
“….bahkan Kaoru, kalau bisa jadi cewek namanya pun jadi Kaoruko.” (bisa juga Kaori :P)
“…………”
“Dan gak ada ceritanya nama gue jadi Dieko (Daiko) sama sekali ga matching kan? HA HA HA HA HA!”
“…………” 

Toshiya, Kyo, Shinya dan Kaoru saling melirik satu sama lainnya dengan pandangan yang sama. Kemudian mereka semua memandang Die yang masih asyik terbahak. Tawa Die raib perlahan ketika mereka semua mendekatinya dengan mata penuh dendam. 

“E-eto…” 

Duh, Die!
            Saat Die merasa keselamatan jiwanya sedang terancam, tiba-tiba Toshiya tertawa. 

            “Shinko!” pekiknya sambil memeluk Shinya. Yang dipeluk langsung gelagapan. “Ap-apaan Totchi!”
            “Apa yang dibilang Die ada benarnya juga. Kurasa nama Shinko sangat bagus dan cocok untukmu! Lagipula aku pernah membaca adegan saat ‘Toshiya memeluk Shinya lalu membla-bla-bla lalu membiip-biip-biip’, jadi pengen peluk, deh!” katanya merajuk.
            “WOOOEEEEYYYY!” serentak ketiga pemuda lainnya berteriak gahar xD
            “Apa?” protes Toshiya. 

            “Gimana juga Shinya itu pasangan abadi ‘Dieshin’!” celetuk Die. Shinya ditarik Die.
            “Eee! O_o!”

            Yang lain membelalak. Beuh, bisa-bisanya Die! 

            “Jangan lupakan cinta terpendam antara kakak terhadap adik di channel KyoxShinya!” Kini Shinya berganti tangan.
            “Eeee~!!” 

            Apaaaaaaaa??? Kyo juga? 

            Dan tanpa sadar mereka semua tegang. Apanya? Ya suasananya laaah, Pervie! xD
            Mereka jadi terhanyut dari obrolan tidak pentingnya Toshiya tentang posisi ‘Uke-Seme’ yang nggak worth it! Shinya melempar pandangan ke arah Kaoru, tolong!! Hanya Kaoru yang bisa menolong mereka lepas dari kubangan nista ini, jika tidak susahlah Shinya yang berada di posisi paling apes ini.
 

            “…. Kurasa, KaoxShinya populer juga.”
            “EEEEEEEEKKK!! O__O!” 

            EAAAAA GUBRAAKKK!!!           

            Duh! Begitu kuatnya doktrin fanfic :p

 
 
 
 

            Tamat.

 
             (Notes: Ending absurd! XD)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar