Tittle : ONE NIGHT
Author : Duele
Last Edited : 29/03/2010Genre : Horror Comedy
Rating : PG15
Chapter(s) : 1/4
Fandom(s) : The Gazette
Pairing(s) : General ma meeeen~
Summary : Yang pada mau nyolong soal ujian buat UAN LOL
Disclaimer : the character is not mine, but the story is MY MINE! Ets!!! Tapi biarpun story punya gue, gue ngga pernah nyolong kertas ujian loooh! *gag meyakinkan xDD*
Comments : Membaca cerita ini dapat menyebabkan penyakit kronis dan asma berlebih LOL
~*~
" 1.75 !!!!!!" Aoi menjerit. " KAMPRET !" lalu membuang
kertas nilainya ketanah, terus diinjak-injak XDD
Bagaimana tidak kesal ?!
Sudah puasa tiga-hari-tiga malam, ngga makan, ngga minum, tapi ngemil tetep
lanjut demi menyambung hidup ;P
solat sunnah pagi siang malam yang jadwalnya udah kek makan rutin
sehari-hari ia lakoni. Datang ketempat Ki Jaka Baka juga buat cari wangsitan,
malah-malah tadinya mau disuruh ngambil tali pocong perawan buat jimat, tapi
ngga jadi malah jadi cuman mandi kembang kamboja tengah malam sampe besoknya
langsung meriang! XDD
Tapi MUANAAAAAA ???
Hasilnya, tetep aja nilai ujian TO-nya jeblok total xDD
Aoi ngiyem. Kok tau xD
" Ya gimana mau lulus kamu kalau ngga pernah sekalipun belajar ?"
tambah Reita juga. Wah si pesek nih mau menusuk Aoi dari belakang ceritanya,
Aoi suudzon xDD
" Huh~! Aoi lageee~ bisa lahir gurame badan keket kalo dia beneran
belajar." singgung Ruki sadis.
Jah~!!
Yang lain langsung mengkerut. Mandangin kertas nilai bernomorkan angka
keramat dibawah 3.00 xDDD
Padahal standar nilai kelulusan tahun ini saja sudah masuk pada kepala 4.
Kepala 3 saja sudah dibawah, apalagi nanti setelah UAN. Sudah bisa dipastikan
nilainya pada jongkok semua!! LOL
Cuman ada satu diantara mereka yang selamat, Kai. Contoh orang yang
beruntung karena mendapat nilai nyerempet dikit dari nilai standar, 3.02
tepatnya xDD
" Diem kamu! Ngga usah sok bangga! Nyontek dari aku juga!" cibir
Ruki keki.
Kai nyengir.
Ahaaayy~ sama aja ternyatah xDD
Dikirain emang kapasitas otak Kai aja yang mendingan, nyatanya Kai juga
ngga jauh beda dari keempat pemuda barusan. Bedanya, dewi fortuna lagi seneng
aja dempet-dempetan sama Kai yang tampangnya selalu adem *gag ngaruh kalee~*
" Heran, gue yang dicontek, kenapa malah nilai gue yang bobrok
?!" bingung Ruki jadinya XD
" Itu namanya APES ! Bwakakakakakaka!!!" komen Aoi terbahak.
Yang lain mesem-mesem ngga jelas, mencoba bersikap prihatin atas derita
Ruki yang,... sebenernya ngga anjlok-anjlok amat sih kalo dibandingin sama
nilai ketiga pemuda lainnya, 2.99. Angka yang nyaris sekali mendempet angka 3
yang sudah dia targetkan sejak jauh-jauh hari xDD
Tapi emang dasar sial, Ruki masih kurang beruntung! Ckckck!
" Haduh~ nasiiiip... nasiiiip~!" Aoi masih meratapi nasibnya yang
memang kurang bagus di bagian tulis-menulis dan uraian. Tapi kalau soal kalo
udah masuk lapangan dan ngadu langkah seribu, sudah pasti yang taruhan bakal
memperjuangkan si kaki galah Aoi tiap pertandingan lari marathon xDD
Rasanya Aoi stress sekali.
" Gue mesti lulus pokoknya tahun ini." gumam Aoi sambil menclok
dijendela kek burung kakak tua XD
Keempat pemuda itu diam.
Wajar jika Aoi mengidam-idamkan kelulusannya. Sebab jika ia tidak lulus
tahun ini, maka sudah genap 3 tahun Aoi tinggal kelas. Sebenarnya Aoi bukanlah
anak yang nakal, hanya saja bertampang reman *plak!*, ehm, maksudnya, Aoi
memang kurang pandai dalam masalah uraian dan hitungan. Pemuda itu hanya bisa
mengandalkan otot dan kekuatan. Tapi dijaman sekarang ini, siapa sih yang mau
menerima seseorang ngga berotak ??
Jualan asongan aja masih kudu jago ngitung buat kembalian dari dagangannya
xDD
" Aku juga mesti lulus!" tutur Ruki juga ikut-ikutan, walaupun
ngga sampe menclok ke jendela kek Aoi karena ketinggian LOL
Ruki juga harus lulus tahun ini. Malah kalo bisa lulus dengan nilai paling
tinggi, itu targetnya. Tujuannya sih lebih kearah membuktikan diri dan menjadi
orang nomor satu. Emang nih bocah, biar dikata kecil tapi kek rawit. Biar
kecil, ambisiusnya ma meeen~ patut dicontoh. Eh, tapi alasan lain Ruki niat
banget dapet nilai tuh sebetulnya gara-gara dia muak diledekin boncel terus
sama kakak-kakaknya dirumah. Ruki bernazar, jika kelak lulus dengan nilai yang
paling tinggi, kedua kakak-nya harus patuh dan menyebutnya 'High Prince' LOL
Bah ! Tapi gimana mau lancar ?
Menggulingkan angka 3 saja keringat sudah bercucuran saking stressnya,
apalagi harus berhadapan sama angka icon-nya boyben ternama Asia, F4 !!! Bisa
mati ciut dah! XD
" Aku sih ngga perlu nilai. Yang jelas predikat lulus HARUS
ditangan!" niat Reita membara sampe nosben terbakar LOL
Beda cerita lagi sama cowok berhidung ngga jelas ini.
Reita semangat mengejar predikat lulus karena ancaman dunia akherat yang
dialamatkan padanya dari sang ibu. Reita harus lulus! Jika tidak, matilah dia
dalam buntalan gaun pengantin adat Jawa !!
Benar. Ibunya berujar, jika Reita tak mampu lulus. Ibunya akan
menikahkannya saja dengan seorang gadis pilihannya yang berasal dari kampung.
Anak juragan bakau, euy !!! Begitu kalo boleh sang ibu pamer xD
" Cakep ngga Rei ?!" tanya Aoi.
" Hiiy~!" Reita meriang xD
" Semua juga mau lulus, termasuk aku." timpal Uruha agak nyantai.
Dibandingin sama yang lain. Tampang Uruha emang yang paling nyantai.
Padahal nilainya juga sama aja jebloknya kek yang lain, tapi entah mengapa nih
cowok berasa santai ngga terjadi apa-apa. Malah terkesan hepi-hepi aja xDD
" Idup mah jangan dibawa susah ma meeen~ nyante aje broo~" ujar
Uruha sok asyik.
" Jangan harap bisa nyontek lagi~" komen Ruki.
" Gyah !!! Ampuuun KIMEEEEENN~~!!! >.<!" Uruha tangis buaya
LOL
" Aku-"
" DIEM KAMU !" potong keempat pria itu ketika Kai buka suara XD
Masih kesel aja keknya XP
~*~
Bagaimana yah caranya lulus ?!
Aoi masih memikirkan cara itu. Kira-kira jurus nyontek apa lagi yang akan
dia buat ? Tempel paha ? Antena di kepala ? Handy talkie ?! Hak spokat ? Atau
mungkin permen karet jawaban?
Tapi semuanya sudah kepalang sering dia lakukan dengan teman-temannya yang
lain, bahkan pengawas dan wali kelasnya saja sampai hapal tempat-tempat
tersembunyi untuk contekannya. Jadi kali ini dia harus apa ? Aoi ngga mau
kecolongon tahun ini!
" Aoi !"
Kai menggebrak meja pemuda itu. Uruha,Reita dan Ruki juga nimbrung disana.
" Ngapa ?" tanyanya.
" Kekantin yuk!" ajaknya.
" Yuuk~"
Tapi selama makan dikantinpun Aoi masih siap memikirkan cara jitunya.
Hingga...
" KETEMU !!" serunya.
" Okh !!"
" Uhukk! Uhhukk!!"
Reita terbatuk dan ada Uruha yang kesulitan menelan karena bakmi kritingnya
nyangkut di tenggorokan xD
Untung Kai langsung bertindak cepat LOL
" Apa ?!" tanya Ruki antusias.
Aoi memutar matanya, mengedarkan pandangannya pada seisi kantin yang masih
lumayan ramai.
" Ke WC !" jawab Aoi.
" Nuajis lu!" sembur Ruki XD
" Bukan itu bodoh!" Aoi berdecak. " Aku sudah menemukan cara
bagus nih. Kita rembukan di WC belakang aja."
Maka kelima pemuda itupun beranjak dari kantin ke WC sekolah yang kotor dan
usang. Ditempat inilah Aoi cs emang sering kumpul buat sekadar minum kopi atau
ngerokok XDD
Dan ditempat ini jugalah, para tembok runtuh itu menjadi saksi bisu atas
usulan ide gila Aoi saat itu.
" APUUAAAAAA~!!!" Uruha kaget berlebihan, sampe tembok sebelah
kanan amblas LOL
" sssth !" Aoi memperingatkan, kembali merangkul mereka dalam
sebuah lingkaran kecil yang mereka buat pas lagi rembukan maen kasti XD
" Dengar, ini mungkin ekstrim. Tapi aku sudah memikirkan cara ini dari
sejam lalu *halah*, jadi mungkin ini berhasil." ujar Aoi.
" Tapi apa caramu engga terlalu ekstrim-jaddah- ?!" tanya Kai
juga.
" Kan kubilang MUNGKIN! Tapi kesempatan kita cuman kali ini!"
jawab Aoi berkobar.
" Kalau ketahuan bisa gawat." jawab Reita.
" Lebih gawat mana sama kamu yang ketauan ngintip Bu Hitomi di toilet
?" sindir Ruki, Reita langsung menatap horor XD
" Dengar! Dengar!!" Aoi berusaha menyelesaikan perseteruan
*halah* diantara mereka. " FOKUS !" ujarnya sambil mengarahkan dua
jari ke mata ala tukul XD
" Ya udah, gimana nih rencananya ?! Lama-lama sakit pinggang nih gue
bongkok mulu." keluh Uruha yang udah ngga tahan membungkuk ria XD
" Rencananya adalah..."
Rencananya adalah mereka akan MENCURI kertas ujian, UPS SALAH! XD, mencuri
itu adalah perbuatan yang tidak baik, maka dari itu mereka hanya akan MEMINJAM
soal ujian tersebut untuk dipelajari lebih dulu. Ngga dosa kan ?! XD
Dan berhubung soal baru akan datang kesekolah H-2, maka mereka hanya
tinggal menunggu kedatangan soal-soal ujian itu yang akan dilaksanakan 2 minggu
yang akan datang.
~*~
2 Minggu kemudian. Saat bulan purnama menyajikan cahaya bulan yang terlihat
membias dilangit hitam kebiruan. Disana beberapa pemuda berkumpul ditepi jalan.
Rencana udah fix, pelaku PEMINJAMAN juga sudah komplit. Aoi, Uruha, Reita,
dan Ruki. Hey!! Kemana Kai ?! O.O
" Buset nih anak kemana ?!" Aoi kembali melihat jam tangannya
sambil mondar mandir ngga jelas.
" Jangan-jangan dia ngga jadi ikut?" sahut Reita.
" Wuah jangan sampe kita contekin kalo kita dapet soalnya !" Ruki
menggebu XD Masih dendam aja dia gara-gara selisih nilai TO kemaren xDD
Tapi tak sampai berselang semenit, sosok pemuda manis itu datang sambil
berlari-lari kearah mereka.
" Kai kok agak gemukan yah ?!" komen Uruha ketika melihat sosok
Kai yang melambai pada mereka ditengah jalan.
Mereka tertegun sejenak ketika pemuda itu sampai. Dipunggungnya nampak
sebuah benda tertata rapi.
" Ngapain kamu bawa ransel segede gaban gituh ?!" tanya Ruki menepuk
tas besar dipunggung Kai.
" Kita kan mau menyelinap, makanya aku bawakan peralatan gunung."
" Bwakakakakakaka !!" Uruha ketawa mengguling-guling XD
" =_______=;;" Reita ngga berani komentar dah!
Sedangkan Aoi udah mijit jidatnya ada tuh yang berasa makin botak aja punya
temen-temen agak autis beginih =_=
Sabar Aoi... kalau kau lulus, kau tidak akan pernah bertemu dengan keempat
cecunguk-cecunguk ini XDD
Maka dengan keadaan yang 'seadanya' mereka pun berjalan menuju kesekolah.
" Aoi, Aoi..." panggil Kai menarik jaket pemuda tersebut.
" Hm ?!"
" Kamu yakin nih kita mau melakukannya sekarang ?! Kenapa ngga besok
aja ?" tanya Kai.
Aoi menoleh, " Dooh, Kai! Kalau mau nyolong justru waktu-waktu
sekarang tuh yang tepat !" jawabnya.
" Kamu rewel amat sih ?!" sahut Reita.
" Bukannya rewel tapi-"
Belum sempat Kai melanjutkan kalimatnya, sebuah suara mengejutkan terdengar
keras mengagetkan mereka.
KAAAKK !! KAAAAK !!
Kelima pemuda itu terkejut, langsung saling merapatkan diri. Suara burung
gagak itu benar-benar pertanda tidak baik.
" Sekarang malem apa sih ?!" tanya Aoi datar.
" Mingguuu~" jawab yang lain serentak.
" Berarti AMAN ! Kalian kan tahu setan tuh cuman nongol di malem jumat
doang!" tandas Aoi.
Bah !
Yang macem ini nih emang pantes ngga lulus !! XD
Mikirnya terlalu pasif. Emangnya kemunculan setan itu cuman dipengaruhi
malem Jum'at doang apa ?! XD
~*~
Jam menunjukkan pukul 08.59 malam ketika mereka sampai dibelakang gedung
sekolah. Kelimat pemuda itu dihadapkan pada sebuah tembok tinggi didepan
mereka.
" Cocokkan jam!" Aoi mengkomando bak mau bergerilya XD
" Cocok !" jawab yang lain, kecuali...
Ruki, " Eh, jam gue ngga cocok."
" Kenapa ?!" tanya Aoi.
" Jam gue pake waktu Jakarta-Hanoi, bok!"
BAK !! BUK!! BAK!! BUUKK!
Ah, sudah lupakan XD
Kembali pada cerita, sampe dimana tadi ?!
Yah, sampe disaat mereka dihadapkan pada tembok sekolah. Kini
berterimakasihlah kalian pada Kai. Karena biar dikata agak pilon, Kai memang
seorang packing-list yang handal!
" Waduh! sampe bawa tali juga~" Reita merayap naik pakai tali.
Disusul Uruha dibawahnya, sedangkan ketika pemuda lainnya sudah lebih dulu
terjun bebas dari tembok. Layaknya anak ninja Saitama LOL mereka merapat
kedinding sekolah. Memperhatikan sekeliling sekolah yang terlihat lengang dan
sepi.
Tujuan mereka malam ini adalah: Ruang kepala sekolah yang berada di gedung
utama!
~*~
21.35 malam.
TAP! TAP!
Langkah kelima pemuda itu seolah memecahkan kesunyian yang terbaur digedung
besar tersebut.
" Nih sekolah emang dasar irit listrik apa belum bayar sih ?! Gelap
beginih." komen Ruki menyalakan senternya. Dibelakangnya ada Reita yang
mengintil sambil mepet. " Ini apa sih ?!" Ruki risih XD
" Sssth !!" Aoi kembali menyuruh mereka lebih tenang.
Uruha dan Kai masih berjalan diantara mereka. Senter yang hanya dua buah
kini dipegang oleh Ruki dan Aoi saja. Sisanya nempelin sang pembawa senter
sigap XD
WUUUSSH ~!
Mereka terhenti sesaat demi melihat keluar sekolah yang kini terlihat
sedang bercuaca angin kencang. Sebentar lagi musim gugur, jadi wajar saja kalau
diluar terlihat begitu tandus dan sangat dingin.
" Hiiy~" Aoi menaikkan jaket tebalnya sampai keleher. Merinding
juga.
" Hey, agak aneh ngga sih ?" celetuk Uruha.
" Aneh gimana ?" yang lain nyahut.
" Kita kan mau ujian, masa sekolah ngga menjaga kertas ujiannya sih ?!
Sapa tahu ada orang lain seperti kita yang mau juga nyolong kertas ujian itu
buat disebar." telisiknya.
Kalau dipikir, omongan Uruha ada benarnya juga. Yang jelas murid manapun
yang akan menghadapi ujian akhir pasti sama desperate-nya seperti mereka.
Bahkan mungkin ada yang lebih nekat dari mereka dengan menyogok kepala sekolah
demi kelulusan. Sayang cara nekat itu ngga mereka tempuh, duuh, nothing hepeng
ma meeen XDDD
" Kalau ngga ada yang jaga, bukannya bagus ?! Kita bisa leluasa
mengambil kertas ujiannya sambil nyantai minum kopi diruangan kepsek."
usul Aoi XD
Tiba-tiba suara beberapa orang terdengar membuat mereka panik!
" Matikan senternya, cepat !!"
Aoi mematikannya, begitu juga Ruki. Lalu merapat pada dinding dan masuk
kedalam salah satu kelas disana.
" Wah, malam ini dingin yah."
" benar, rasanya memang paling enak minum kopi."
" Itu sih gampang. Yang penting kau sudah menaruh soal-soal ujian itu
di ruang kepsek kan ?!"
" Sipp!"
Obrolan itu berakhir seiring berlalunya dua orang penjaga sekolah itu. Aoi
dan keempat temannya yang lain langsung melongok irit keluar pintu.
" Aman ?!" tanya Kai.
Aoi mengacungkan jempolnya pertanda aman!
~*~
21.59 malam.
Sinar rembulan terkadang menyusup kesetiap celah jendela yang berada
digedung itu. Tak ayal sama seperti lorong yang kini mereka singgahi. Kelimanya
berdiri didepan sebuah pintu ruangan yang tertutup bertuliskan 'Ruang Kepala
Sekolah'
CKREK ! CKREK !
" Dikunci!" Aoi memutar knop pintu maksa.
" Wah gimana nih ?!" tanya Ruki kebingungan.
Kelima pemuda itu masih berdiri dipintu ruang kepsek yang terkunci. Dua
penjaga tadi telah mengunci ruangan ini dengan rapih.
" Ada yang punya pisau lipat ?!" tanya Aoi.
Semua melirik Kai yang masih membawa peralatannya. Tapi Kai menggeleng.
Mereka menghela bersama.
" eh, aku ada pemotong kuku. Didalamnya terselip pisau kecil. Ngebantu
ngga tuh ?!" celetuk Uruha, yang langsung ditodong Aoi XDD
CKKRKK ! CKKKRRK !!
Aoi masih berusaha membuka kunci pintu ruang kepsek dengan ilmu Matt
Gaffer-nya LOL
Tapi sudah hampir sepuluh menit kuncinya belum terbuka. Jangan-jangan,
nuntut ilmu sama Bung Matt, lagi-lagi Aoi ngga lulus! XDD *plak!*
" Adduhh~" Kai meringis.
" Kenapa Kai ?!" tanya Reita.
" Aku pengen pipiss~" jawabnya sambil berjingkat.
" Dooh~ kamu nih timing pipisnya ngga pas !" ujar Ruki ngasal XD
" Yaudah, kamu pipis aja sana." jawab Uruha.
" Aku takuut !" ujar Kai menarik jaket Uruha.
" Ya udah, ayok bareng. Aku juga jadi pengen kencing." ujar
Reita.
" Yaudah, bagi kelompok aja deh." ujar Aoi akhirnya. " Kai,
Reita sama Ruki. Kalian ketoilet. Aku disini sama Uruha nyoba buka nih
pintu."
Akhirnya diambil kesepakatan. Ketiga pemuda yang disebut langsung bergegas
kekamar kecil. Sementara Aoi dan Uruha masih berusaha menjebol kunci ruang
kepsek.
" Sniff...sniiff..." tiba-tiba hidung Uruha mencium sesuatu.
" Kecium ngga Aoi ?!" tanya Uruha.
" Buset! Busuk amat !" Aoi langsung menutup hidung yang langsung
disikut keras oleh pemuda bongsor itu XD
" Bukan bau kentut, dongo!"
" Hwehehehe~" Aoi nyengir.
Uruha kembali mencium bau aneh nan familiar ini.
" Ini tuh kek bau kopi." ujarnya mulai mengenali bau ini. "
Apa iya penjaga sekolah lagi ngopi disekitar sini ?!" tanya Uruha melihat
sekelilingnya yang kosong.
" Ngga mungkin lah. Jelas-jelas tadi mereka udah pada balik ke
pos." jawab Aoi.
Uruha tak menjawab, matanya melihat kearah jendela dan mengamati pos
didekat lapangan. Benar apa kata Aoi. Kedua penjaga itu terlihat sedang asyik
mengobrol digerbang depan. Sementara Aoi masih berusaha hingga hidungnya
mencium bau yang sama.
" Tapi bener yah, bau kopi." jawabnya. Uruha menoleh. "
Bener kan ?!" ujarnya.
Aoi merasakan bau pekat tercium dari ruangan ini. Maka dari lubang pintu
kunci yang kecil, ia mencoba mengintip isi ruangan kepsek yang kosong. Dan
sesuatu yang janggal ia temukan.
" Eh ?! Ternyata bau kopinya emang dari dalam." ujarnya. "
Dimeja ada kopi tuh."
" Mana ?! Mana ?!" Uruha menyerobot. Gantian mengintip.
Tapi yang Uruha lihat agak sedikit berbeda dengan yang Aoi lihat. Ada
kepulan asap rokok disamping cangkir kopi putih itu. Seolah baru dinyalakan dan
kini bertengger di asbak. Uruha segera bangkit.
" Jangan-jangan didalam ada orang!" bisik Uruha khawatir. Jika
benar, berarti orang tersebut sejak tadi mendengar semua obrolan mereka.
" Orang ?!" Aoi mengernyitkan keningnya. " Mungkin itu cuman
kopi kepala sekolah yang ngga terminum."
" Rokoknya !?" tanya Uruha.
" Rokok ?!" Makin aneh aja dah tuh muka Aoi XD
~*~
KRIEET~!
Kai membuka pintu kamar mandi itu pelan.
Sukurnya, pihak sekolah masih berbaik hati ngasih lampu di kamar mandi jadi
ngga terlalu gelap walaupun pengap XD
" Kenapa sih kita masuk ke kamar mandi cewe ?" keluh Ruki.
" Soalnya kamar mandi cewe masih mendingan Ruki, wangi. Kamar mandi
cowo, pesing =__=" jawab Kai jujur.
" Aduh, udah diujung !" Reita nyosor kedepan closet XD
Sreeet! Cyuur!!
" Aaahh~~" Reita mendesah lega ketika bebannya sedikit
ditumpahkan.
Kai yang berada disebelah KM-nya juga merasakan rasa yang sama. Legaaaa~~
XDD
Ruki masih berdiri didepan wastafel, mencuci tangannya. Entah mengapa
tiba-tiba tengkuknya merasakan perasaan aneh. Dingin mencekat. Ruki menoleh
kearah ventilasi di sampingnya. Benar-benar angin yang dingin hingga mampu
menembus tebalnya jaket yang sedang ia kenakan sekarang.
" Haa~h " Kai dengan wajah berseri datang ke wastafel.
Menyalakan kerannya dan mencuci tangannya.
" Ruki ngga pipis ?!" tanya Kai.
" Belum pengen." jawabnya.
" Pipis dong."
" Dih maksa !!" Ruki keki XD
Tiba-tiba...
BRAAAK !!
Spontan Ruki dan Kai menoleh kearah pintu KM dimana tempat Reita buang air
mendadak tertutup.
" RUKI! KAI !! TOLONG !!" jerit Reita.
" REITA !!"
To be continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar