expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Follow me

23 Juni 2013

[Re-post] ONE NIGHT -Part I-


Tittle : ONE NIGHT
Author : Duele
Last Edited : 29/03/2010
Genre : Horror Comedy
Rating : PG15
Chapter(s) : 1/4
Fandom(s) : The Gazette
Pairing(s) : General ma meeeen~
Summary : Yang pada mau nyolong soal ujian buat UAN LOL
Disclaimer : the character is not mine, but the story is MY MINE! Ets!!! Tapi biarpun story punya gue, gue ngga pernah nyolong kertas ujian loooh! *gag meyakinkan xDD*
Comments : Membaca cerita ini dapat menyebabkan penyakit kronis dan asma berlebih LOL
 

~*~

 
" 1.75 !!!!!!" Aoi menjerit. " KAMPRET !" lalu membuang kertas nilainya ketanah, terus diinjak-injak XDD

 Aoi kesal!!

Bagaimana tidak kesal ?!

Sudah puasa tiga-hari-tiga malam, ngga makan, ngga minum, tapi ngemil tetep lanjut demi menyambung hidup ;P
solat sunnah pagi siang malam yang jadwalnya udah kek makan rutin sehari-hari ia lakoni. Datang ketempat Ki Jaka Baka juga buat cari wangsitan, malah-malah tadinya mau disuruh ngambil tali pocong perawan buat jimat, tapi ngga jadi malah jadi cuman mandi kembang kamboja tengah malam sampe besoknya langsung meriang! XDD

 

Tapi MUANAAAAAA ???

Hasilnya, tetep aja nilai ujian TO-nya jeblok total xDD

 " Kamu pasti ngga belajar =__=;;" komen Uruha.

 
Aoi ngiyem. Kok tau xD

 
" Ya gimana mau lulus kamu kalau ngga pernah sekalipun belajar ?" tambah Reita juga. Wah si pesek nih mau menusuk Aoi dari belakang ceritanya, Aoi suudzon xDD

" Huh~! Aoi lageee~ bisa lahir gurame badan keket kalo dia beneran belajar." singgung Ruki sadis.

 " Jangan sombong!" Aoi beranjak. " Kek nilai kalian pada bagus aja!" balasnya sengit.

 

Jah~!!

Yang lain langsung mengkerut. Mandangin kertas nilai bernomorkan angka keramat dibawah 3.00 xDDD

Padahal standar nilai kelulusan tahun ini saja sudah masuk pada kepala 4. Kepala 3 saja sudah dibawah, apalagi nanti setelah UAN. Sudah bisa dipastikan nilainya pada jongkok semua!! LOL

 

Cuman ada satu diantara mereka yang selamat, Kai. Contoh orang yang beruntung karena mendapat nilai nyerempet dikit dari nilai standar, 3.02 tepatnya xDD

 

" Diem kamu! Ngga usah sok bangga! Nyontek dari aku juga!" cibir Ruki keki.

 

Kai nyengir.

Ahaaayy~ sama aja ternyatah xDD

Dikirain emang kapasitas otak Kai aja yang mendingan, nyatanya Kai juga ngga jauh beda dari keempat pemuda barusan. Bedanya, dewi fortuna lagi seneng aja dempet-dempetan sama Kai yang tampangnya selalu adem *gag ngaruh kalee~*

 

" Heran, gue yang dicontek, kenapa malah nilai gue yang bobrok ?!" bingung Ruki jadinya XD

" Itu namanya APES ! Bwakakakakakaka!!!" komen Aoi terbahak.

 

Yang lain mesem-mesem ngga jelas, mencoba bersikap prihatin atas derita Ruki yang,... sebenernya ngga anjlok-anjlok amat sih kalo dibandingin sama nilai ketiga pemuda lainnya, 2.99. Angka yang nyaris sekali mendempet angka 3 yang sudah dia targetkan sejak jauh-jauh hari xDD

Tapi emang dasar sial, Ruki masih kurang beruntung! Ckckck!

 

" Haduh~ nasiiiip... nasiiiip~!" Aoi masih meratapi nasibnya yang memang kurang bagus di bagian tulis-menulis dan uraian. Tapi kalau soal kalo udah masuk lapangan dan ngadu langkah seribu, sudah pasti yang taruhan bakal memperjuangkan si kaki galah Aoi tiap pertandingan lari marathon xDD

 

Rasanya Aoi stress sekali.

 

" Gue mesti lulus pokoknya tahun ini." gumam Aoi sambil menclok dijendela kek burung kakak tua XD

 

Keempat pemuda itu diam.

Wajar jika Aoi mengidam-idamkan kelulusannya. Sebab jika ia tidak lulus tahun ini, maka sudah genap 3 tahun Aoi tinggal kelas. Sebenarnya Aoi bukanlah anak yang nakal, hanya saja bertampang reman *plak!*, ehm, maksudnya, Aoi memang kurang pandai dalam masalah uraian dan hitungan. Pemuda itu hanya bisa mengandalkan otot dan kekuatan. Tapi dijaman sekarang ini, siapa sih yang mau menerima seseorang ngga berotak ??

Jualan asongan aja masih kudu jago ngitung buat kembalian dari dagangannya xDD

 

" Aku juga mesti lulus!" tutur Ruki juga ikut-ikutan, walaupun ngga sampe menclok ke jendela kek Aoi karena ketinggian LOL

 

Ruki juga harus lulus tahun ini. Malah kalo bisa lulus dengan nilai paling tinggi, itu targetnya. Tujuannya sih lebih kearah membuktikan diri dan menjadi orang nomor satu. Emang nih bocah, biar dikata kecil tapi kek rawit. Biar kecil, ambisiusnya ma meeen~ patut dicontoh. Eh, tapi alasan lain Ruki niat banget dapet nilai tuh sebetulnya gara-gara dia muak diledekin boncel terus sama kakak-kakaknya dirumah. Ruki bernazar, jika kelak lulus dengan nilai yang paling tinggi, kedua kakak-nya harus patuh dan menyebutnya 'High Prince' LOL

Bah ! Tapi gimana mau lancar ?

Menggulingkan angka 3 saja keringat sudah bercucuran saking stressnya, apalagi harus berhadapan sama angka icon-nya boyben ternama Asia, F4 !!! Bisa mati ciut dah! XD

 

" Aku sih ngga perlu nilai. Yang jelas predikat lulus HARUS ditangan!" niat Reita membara sampe nosben terbakar LOL

 

Beda cerita lagi sama cowok berhidung ngga jelas ini.

Reita semangat mengejar predikat lulus karena ancaman dunia akherat yang dialamatkan padanya dari sang ibu. Reita harus lulus! Jika tidak, matilah dia dalam buntalan gaun pengantin adat Jawa !!

Benar. Ibunya berujar, jika Reita tak mampu lulus. Ibunya akan menikahkannya saja dengan seorang gadis pilihannya yang berasal dari kampung. Anak juragan bakau, euy !!! Begitu kalo boleh sang ibu pamer xD

 

" Cakep ngga Rei ?!" tanya Aoi.

" Hiiy~!" Reita meriang xD

 

" Semua juga mau lulus, termasuk aku." timpal Uruha agak nyantai.

 

Dibandingin sama yang lain. Tampang Uruha emang yang paling nyantai. Padahal nilainya juga sama aja jebloknya kek yang lain, tapi entah mengapa nih cowok berasa santai ngga terjadi apa-apa. Malah terkesan hepi-hepi aja xDD

 

" Idup mah jangan dibawa susah ma meeen~ nyante aje broo~" ujar Uruha sok asyik.

 

" Jangan harap bisa nyontek lagi~" komen Ruki.

 

" Gyah !!! Ampuuun KIMEEEEENN~~!!! >.<!" Uruha tangis buaya LOL

 

" Aku-"

 

" DIEM KAMU !" potong keempat pria itu ketika Kai buka suara XD

 

Masih kesel aja keknya XP

 

 

~*~

 

Bagaimana yah caranya lulus ?!

 

Aoi masih memikirkan cara itu. Kira-kira jurus nyontek apa lagi yang akan dia buat ? Tempel paha ? Antena di kepala ? Handy talkie ?! Hak spokat ? Atau mungkin permen karet jawaban?

Tapi semuanya sudah kepalang sering dia lakukan dengan teman-temannya yang lain, bahkan pengawas dan wali kelasnya saja sampai hapal tempat-tempat tersembunyi untuk contekannya. Jadi kali ini dia harus apa ? Aoi ngga mau kecolongon tahun ini!

 

" Aoi !"

 

Kai menggebrak meja pemuda itu. Uruha,Reita dan Ruki juga nimbrung disana.

 

" Ngapa ?" tanyanya.

 

" Kekantin yuk!" ajaknya.

 

" Yuuk~"

 

Tapi selama makan dikantinpun Aoi masih siap memikirkan cara jitunya. Hingga...

 

" KETEMU !!" serunya.

 

" Okh !!"

" Uhukk! Uhhukk!!"

 

Reita terbatuk dan ada Uruha yang kesulitan menelan karena bakmi kritingnya nyangkut di tenggorokan xD

Untung Kai langsung bertindak cepat LOL

 

" Apa ?!" tanya Ruki antusias.

 

Aoi memutar matanya, mengedarkan pandangannya pada seisi kantin yang masih lumayan ramai.

 

" Ke WC !" jawab Aoi.

 

" Nuajis lu!" sembur Ruki XD

 

" Bukan itu bodoh!" Aoi berdecak. " Aku sudah menemukan cara bagus nih. Kita rembukan di WC belakang aja."

 

Maka kelima pemuda itupun beranjak dari kantin ke WC sekolah yang kotor dan usang. Ditempat inilah Aoi cs emang sering kumpul buat sekadar minum kopi atau ngerokok XDD

Dan ditempat ini jugalah, para tembok runtuh itu menjadi saksi bisu atas usulan ide gila Aoi saat itu.

 

 

" APUUAAAAAA~!!!" Uruha kaget berlebihan, sampe tembok sebelah kanan amblas LOL

 

" sssth !" Aoi memperingatkan, kembali merangkul mereka dalam sebuah lingkaran kecil yang mereka buat pas lagi rembukan maen kasti XD

 

" Dengar, ini mungkin ekstrim. Tapi aku sudah memikirkan cara ini dari sejam lalu *halah*, jadi mungkin ini berhasil." ujar Aoi.

" Tapi apa caramu engga terlalu ekstrim-jaddah- ?!" tanya Kai juga.

" Kan kubilang MUNGKIN! Tapi kesempatan kita cuman kali ini!" jawab Aoi berkobar.

" Kalau ketahuan bisa gawat." jawab Reita.

" Lebih gawat mana sama kamu yang ketauan ngintip Bu Hitomi di toilet ?" sindir Ruki, Reita langsung menatap horor XD

 

" Dengar! Dengar!!" Aoi berusaha menyelesaikan perseteruan *halah* diantara mereka. " FOKUS !" ujarnya sambil mengarahkan dua jari ke mata ala tukul XD

" Ya udah, gimana nih rencananya ?! Lama-lama sakit pinggang nih gue bongkok mulu." keluh Uruha yang udah ngga tahan membungkuk ria XD

 

" Rencananya adalah..."

 

Rencananya adalah mereka akan MENCURI kertas ujian, UPS SALAH! XD, mencuri itu adalah perbuatan yang tidak baik, maka dari itu mereka hanya akan MEMINJAM soal ujian tersebut untuk dipelajari lebih dulu. Ngga dosa kan ?! XD

Dan berhubung soal baru akan datang kesekolah H-2, maka mereka hanya tinggal menunggu kedatangan soal-soal ujian itu yang akan dilaksanakan 2 minggu yang akan datang.

 

~*~

 

2 Minggu kemudian. Saat bulan purnama menyajikan cahaya bulan yang terlihat membias dilangit hitam kebiruan. Disana beberapa pemuda berkumpul ditepi jalan.

 

Rencana udah fix, pelaku PEMINJAMAN juga sudah komplit. Aoi, Uruha, Reita, dan Ruki. Hey!! Kemana Kai ?! O.O

 

" Buset nih anak kemana ?!" Aoi kembali melihat jam tangannya sambil mondar mandir ngga jelas.

 

" Jangan-jangan dia ngga jadi ikut?" sahut Reita.

 

" Wuah jangan sampe kita contekin kalo kita dapet soalnya !" Ruki menggebu XD Masih dendam aja dia gara-gara selisih nilai TO kemaren xDD

 

Tapi tak sampai berselang semenit, sosok pemuda manis itu datang sambil berlari-lari kearah mereka.

 

" Kai kok agak gemukan yah ?!" komen Uruha ketika melihat sosok Kai yang melambai pada mereka ditengah jalan.

 

Mereka tertegun sejenak ketika pemuda itu sampai. Dipunggungnya nampak sebuah benda tertata rapi.

 

" Ngapain kamu bawa ransel segede gaban gituh ?!" tanya Ruki menepuk tas besar dipunggung Kai.

 

" Kita kan mau menyelinap, makanya aku bawakan peralatan gunung."

 

" Bwakakakakakaka !!" Uruha ketawa mengguling-guling XD

 

" =_______=;;" Reita ngga berani komentar dah!

 

Sedangkan Aoi udah mijit jidatnya ada tuh yang berasa makin botak aja punya temen-temen agak autis beginih =_=

Sabar Aoi... kalau kau lulus, kau tidak akan pernah bertemu dengan keempat cecunguk-cecunguk ini XDD

 

Maka dengan keadaan yang 'seadanya' mereka pun berjalan menuju kesekolah.

 

" Aoi, Aoi..." panggil Kai menarik jaket pemuda tersebut.

" Hm ?!"

" Kamu yakin nih kita mau melakukannya sekarang ?! Kenapa ngga besok aja ?" tanya Kai.

 

Aoi menoleh, " Dooh, Kai! Kalau mau nyolong justru waktu-waktu sekarang tuh yang tepat !" jawabnya.

 

" Kamu rewel amat sih ?!" sahut Reita.

" Bukannya rewel tapi-"

 

Belum sempat Kai melanjutkan kalimatnya, sebuah suara mengejutkan terdengar keras mengagetkan mereka.

 

KAAAKK !! KAAAAK !!

 

Kelima pemuda itu terkejut, langsung saling merapatkan diri. Suara burung gagak itu benar-benar pertanda tidak baik.

 

" Sekarang malem apa sih ?!" tanya Aoi datar.

" Mingguuu~" jawab yang lain serentak.

 

" Berarti AMAN ! Kalian kan tahu setan tuh cuman nongol di malem jumat doang!" tandas Aoi.

 

Bah !

Yang macem ini nih emang pantes ngga lulus !! XD

Mikirnya terlalu pasif. Emangnya kemunculan setan itu cuman dipengaruhi malem Jum'at doang apa ?! XD

 

~*~

 

Jam menunjukkan pukul 08.59 malam ketika mereka sampai dibelakang gedung sekolah. Kelimat pemuda itu dihadapkan pada sebuah tembok tinggi didepan mereka.

 

" Cocokkan jam!" Aoi mengkomando bak mau bergerilya XD

" Cocok !" jawab yang lain, kecuali...

 

Ruki, " Eh, jam gue ngga cocok."

 

" Kenapa ?!" tanya Aoi.

 

" Jam gue pake waktu Jakarta-Hanoi, bok!"

 

BAK !! BUK!! BAK!! BUUKK!

Ah, sudah lupakan XD

Kembali pada cerita, sampe dimana tadi ?!

Yah, sampe disaat mereka dihadapkan pada tembok sekolah. Kini berterimakasihlah kalian pada Kai. Karena biar dikata agak pilon, Kai memang seorang packing-list yang handal!

 

" Waduh! sampe bawa tali juga~" Reita merayap naik pakai tali.

 

Disusul Uruha dibawahnya, sedangkan ketika pemuda lainnya sudah lebih dulu terjun bebas dari tembok. Layaknya anak ninja Saitama LOL mereka merapat kedinding sekolah. Memperhatikan sekeliling sekolah yang terlihat lengang dan sepi.

 

Tujuan mereka malam ini adalah: Ruang kepala sekolah yang berada di gedung utama!

 

~*~

 

21.35 malam.

 

TAP! TAP!

Langkah kelima pemuda itu seolah memecahkan kesunyian yang terbaur digedung besar tersebut.

 

" Nih sekolah emang dasar irit listrik apa belum bayar sih ?! Gelap beginih." komen Ruki menyalakan senternya. Dibelakangnya ada Reita yang mengintil sambil mepet. " Ini apa sih ?!" Ruki risih XD

 

" Sssth !!" Aoi kembali menyuruh mereka lebih tenang.

 

Uruha dan Kai masih berjalan diantara mereka. Senter yang hanya dua buah kini dipegang oleh Ruki dan Aoi saja. Sisanya nempelin sang pembawa senter sigap XD

 

WUUUSSH ~!

 

Mereka terhenti sesaat demi melihat keluar sekolah yang kini terlihat sedang bercuaca angin kencang. Sebentar lagi musim gugur, jadi wajar saja kalau diluar terlihat begitu tandus dan sangat dingin.

 

" Hiiy~" Aoi menaikkan jaket tebalnya sampai keleher. Merinding juga.

 

" Hey, agak aneh ngga sih ?" celetuk Uruha.

" Aneh gimana ?" yang lain nyahut.

" Kita kan mau ujian, masa sekolah ngga menjaga kertas ujiannya sih ?! Sapa tahu ada orang lain seperti kita yang mau juga nyolong kertas ujian itu buat disebar." telisiknya.

 

Kalau dipikir, omongan Uruha ada benarnya juga. Yang jelas murid manapun yang akan menghadapi ujian akhir pasti sama desperate-nya seperti mereka. Bahkan mungkin ada yang lebih nekat dari mereka dengan menyogok kepala sekolah demi kelulusan. Sayang cara nekat itu ngga mereka tempuh, duuh, nothing hepeng ma meeen XDDD

 

" Kalau ngga ada yang jaga, bukannya bagus ?! Kita bisa leluasa mengambil kertas ujiannya sambil nyantai minum kopi diruangan kepsek." usul Aoi XD

 

Tiba-tiba suara beberapa orang terdengar membuat mereka panik!

 

" Matikan senternya, cepat !!"

 

Aoi mematikannya, begitu juga Ruki. Lalu merapat pada dinding dan masuk kedalam salah satu kelas disana.

 

" Wah, malam ini dingin yah."

" benar, rasanya memang paling enak minum kopi."

" Itu sih gampang. Yang penting kau sudah menaruh soal-soal ujian itu di ruang kepsek kan ?!"

" Sipp!"

 

Obrolan itu berakhir seiring berlalunya dua orang penjaga sekolah itu. Aoi dan keempat temannya yang lain langsung melongok irit keluar pintu.

 

" Aman ?!" tanya Kai.

 

Aoi mengacungkan jempolnya pertanda aman!

 

~*~

 

21.59 malam.

 

Sinar rembulan terkadang menyusup kesetiap celah jendela yang berada digedung itu. Tak ayal sama seperti lorong yang kini mereka singgahi. Kelimanya berdiri didepan sebuah pintu ruangan yang tertutup bertuliskan 'Ruang Kepala Sekolah'

 

CKREK ! CKREK !

 

" Dikunci!" Aoi memutar knop pintu maksa.

 

" Wah gimana nih ?!" tanya Ruki kebingungan.

 

Kelima pemuda itu masih berdiri dipintu ruang kepsek yang terkunci. Dua penjaga tadi telah mengunci ruangan ini dengan rapih.

 

" Ada yang punya pisau lipat ?!" tanya Aoi.

 

Semua melirik Kai yang masih membawa peralatannya. Tapi Kai menggeleng. Mereka menghela bersama.

 

" eh, aku ada pemotong kuku. Didalamnya terselip pisau kecil. Ngebantu ngga tuh ?!" celetuk Uruha, yang langsung ditodong Aoi XDD

 

 

CKKRKK ! CKKKRRK !!

Aoi masih berusaha membuka kunci pintu ruang kepsek dengan ilmu Matt Gaffer-nya LOL

Tapi sudah hampir sepuluh menit kuncinya belum terbuka. Jangan-jangan, nuntut ilmu sama Bung Matt, lagi-lagi Aoi ngga lulus! XDD *plak!*

 

" Adduhh~" Kai meringis.

" Kenapa Kai ?!" tanya Reita.

" Aku pengen pipiss~" jawabnya sambil berjingkat.

" Dooh~ kamu nih timing pipisnya ngga pas !" ujar Ruki ngasal XD

 

" Yaudah, kamu pipis aja sana." jawab Uruha.

" Aku takuut !" ujar Kai menarik jaket Uruha.

 

" Ya udah, ayok bareng. Aku juga jadi pengen kencing." ujar Reita.

 

" Yaudah, bagi kelompok aja deh." ujar Aoi akhirnya. " Kai, Reita sama Ruki. Kalian ketoilet. Aku disini sama Uruha nyoba buka nih pintu."

 

Akhirnya diambil kesepakatan. Ketiga pemuda yang disebut langsung bergegas kekamar kecil. Sementara Aoi dan Uruha masih berusaha menjebol kunci ruang kepsek.

 

" Sniff...sniiff..." tiba-tiba hidung Uruha mencium sesuatu. " Kecium ngga Aoi ?!" tanya Uruha.

 

" Buset! Busuk amat !" Aoi langsung menutup hidung yang langsung disikut keras oleh pemuda bongsor itu XD

 

" Bukan bau kentut, dongo!"

" Hwehehehe~" Aoi nyengir.

 

Uruha kembali mencium bau aneh nan familiar ini.

 

" Ini tuh kek bau kopi." ujarnya mulai mengenali bau ini. " Apa iya penjaga sekolah lagi ngopi disekitar sini ?!" tanya Uruha melihat sekelilingnya yang kosong.

 

" Ngga mungkin lah. Jelas-jelas tadi mereka udah pada balik ke pos." jawab Aoi.

 

Uruha tak menjawab, matanya melihat kearah jendela dan mengamati pos didekat lapangan. Benar apa kata Aoi. Kedua penjaga itu terlihat sedang asyik mengobrol digerbang depan. Sementara Aoi masih berusaha hingga hidungnya mencium bau yang sama.

 

" Tapi bener yah, bau kopi." jawabnya. Uruha menoleh. " Bener kan ?!" ujarnya.

 

Aoi merasakan bau pekat tercium dari ruangan ini. Maka dari lubang pintu kunci yang kecil, ia mencoba mengintip isi ruangan kepsek yang kosong. Dan sesuatu yang janggal ia temukan.

 

" Eh ?! Ternyata bau kopinya emang dari dalam." ujarnya. " Dimeja ada kopi tuh."

" Mana ?! Mana ?!" Uruha menyerobot. Gantian mengintip.

 

Tapi yang Uruha lihat agak sedikit berbeda dengan yang Aoi lihat. Ada kepulan asap rokok disamping cangkir kopi putih itu. Seolah baru dinyalakan dan kini bertengger di asbak. Uruha segera bangkit.

 

" Jangan-jangan didalam ada orang!" bisik Uruha khawatir. Jika benar, berarti orang tersebut sejak tadi mendengar semua obrolan mereka.

" Orang ?!" Aoi mengernyitkan keningnya. " Mungkin itu cuman kopi kepala sekolah yang ngga terminum."

" Rokoknya !?" tanya Uruha.

" Rokok ?!" Makin aneh aja dah tuh muka Aoi XD

 

~*~

 

KRIEET~!

 

Kai membuka pintu kamar mandi itu pelan.

Sukurnya, pihak sekolah masih berbaik hati ngasih lampu di kamar mandi jadi ngga terlalu gelap walaupun pengap XD

 

" Kenapa sih kita masuk ke kamar mandi cewe ?" keluh Ruki.

" Soalnya kamar mandi cewe masih mendingan Ruki, wangi. Kamar mandi cowo, pesing =__=" jawab Kai jujur.

 

" Aduh, udah diujung !" Reita nyosor kedepan closet XD

 

Sreeet! Cyuur!!

 

" Aaahh~~" Reita mendesah lega ketika bebannya sedikit ditumpahkan.

 

Kai yang berada disebelah KM-nya juga merasakan rasa yang sama. Legaaaa~~ XDD

 

Ruki masih berdiri didepan wastafel, mencuci tangannya. Entah mengapa tiba-tiba tengkuknya merasakan perasaan aneh. Dingin mencekat. Ruki menoleh kearah ventilasi di sampingnya. Benar-benar angin yang dingin hingga mampu menembus tebalnya jaket yang sedang ia kenakan sekarang.

 

" Haa~h " Kai dengan wajah berseri datang ke wastafel.

 

Menyalakan kerannya dan mencuci tangannya.

 

" Ruki ngga pipis ?!" tanya Kai.

" Belum pengen." jawabnya.

" Pipis dong."

" Dih maksa !!" Ruki keki XD

 

Tiba-tiba...

 

BRAAAK !!

Spontan Ruki dan Kai menoleh kearah pintu KM dimana tempat Reita buang air mendadak tertutup.

 

" RUKI! KAI !! TOLONG !!" jerit Reita.

 

" REITA !!"

 

 

 

 

To be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar