expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Follow me

23 Juni 2013

[Re-post] ONE NIGHT -Part II-


Tittle : ONE NIGHT
Author : Duele
Last Edited : 31/03/2010
Genre : Horror Comedy
Rating : PG15
Chapter(s) : 2/4
Fandom(s) : The Gazette
Pairing(s) : General ma meeeen~
Summary : Ada yang kesurupan !!! XDD
Disclaimer : the character is not mine, but the story is MY MINE! Ets!!! Tapi biarpun story punya gue, gue ngga pernah nyolong kertas ujian loooh! *gag meyakinkan xDD*
Comments : rasanya pengen banget mem-film-kan nih fanfic XDDD

 

~*~

 

" Bener. Ada rokok!" Aoi hampir tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

 Sebatang rokok memang tengah bertengger diasbak sana. Baunya yang khas masih dapat Aoi cium. Ia benar-benar tahu harum bakau yang baru dinyalakan ini.

" Sial. Apa bener didalem ada orangnya ?"  Aoi mulai curiga.

 Tapi sejak tadi, Aoi sama sekali tak merasakan gelagat-gelagat aneh yang menandakan didalam ruangan ini ada penghuninya. Jika benar, seharusnya orang yang didalam langsung melabrak mereka yang sedari tadi ribut didepan ruangannya.

Ngga mungkin kan tuh orang budeg ?! XD

Apalagi dengan kericuhan lokal diantara mereka berlima XD

 

" Uruha, aku pinjam bahumu. Aku mau lihat dari ventilasi pintu." Aoi jadi makin penasaran.

 

Uruha mulanya keberatan, namun demi kepentingan bersama akhirnya ia menurut juga. Berjongkok dan membiarkan Aoi naik kebahunya.

 

" Pelan-pelan." ujarnya.

 

Perlahan Aoi semakin meninggi karena bantuan bahu Uruha yang ia duduki. Hingga kepalanya sampai didepan ventilasi pintu ruang kepsek tsb. Aoi melihat dengan seksama, tapi sama sekali tak ada siapapun disana. Ruangan itu gelap dan kosong tak berpenghuni. Lagipula, siapa sih yang mau tinggal didalam terkunci seharian sampai besok ?

 

" Gimana ?" tanya Uruha.

" Kosong." jawabnya sambil merunduk.

" Coba diliat lagi, dia ngumpet kali." sambung Uruha.

 

Aoi yang merunduk mengangkat wajahnya ketika tiba-tiba sebuah wajah pucat muncul disana.

 

SRAK~!

 

" UWAAH !!!" ia panik!

 

Uruha kewalahan. " Aoi! Aoi !!!"

 

GABRUUG !!

Keduanya jatuh.

 

" Aaawwhhh~" Uruha dan Aoi meringis bersamaan. Tapi Aoi masih lebih sadar dari Uruha ketika ia ingat sesuatu apa yang ia lihat barusan. " Bangun, Uru !!! Kita pergi dari sini !" tarik Aoi ketika bangkit.

 

" Kenapa !!?" tanya Uruha tidak mengerti.

" Alaah!! Sudah! Ayo, cabut!" tariknya cepat.

 

Uruha menoleh kearah pintu yang ruang kepsek sebelum akhirnya mereka berlari kencang.

 

~*~

 

" REITAAAAA ~~~!!!" Kai dan Ruki masih menggedor-gedor pintu KM tersebut.

 

Kamar mandi itu seolah dikunci dari dalam.

 

" Ruki!!! Kai !!" teriak Reita.

 

" Rei!!! Jangan main-main! Ayo keluar!" panggil Ruki sambil menendang-nendang pintu tersebut.

" Reeeiii !!" panggil Kai juga, sambil menggedor-gedor pintu KM tersebut.

 

" REI !!! Kami dobrak nih pintunya! Kau minggir dari sana!" ujar Ruki bersiap menarik Kai juga.

" Ah, iya dobrak saja!"

 

" Uwoooh!! Jangaaan ! Jangan!" Reita panik.

 

Ruki dan Kai termangu ketika Reita membuka pintu.

 

" REI !" panggil mereka kompak.

" Kamu ngga apa-apa ?" tanya Kai.

" Hahaha~ ya ngga lah! Aku kan cuman becanda XDD"

 

BLEPOK !

Satu jitakan keras mendarat dikepala pemuda itu.

 

" Gila apa Rei ?! Bercanda ditempat seperti ini!" omel Ruki.

" Iya Rei! Jangan begitu lagi, bikin kaget tauk!" tambah Kai.

" Hahahaha~ gomen. Gomen." Reita hanya terbahak sambil menggiring keduanya keluar dari tempat itu.

 

Tanpa mereka sadari, sesosok wanita yang tengah duduk diatas closet tersebut terpantul jelas dari balik cermin wastafel.

 

" Hihihihi~~"

 

...

 

GABRUUG !!

 

" ADAAWWWW !!"

 

Ruki dan kedua temannya mendadak tersungkur setelah ditabrak oleh sesuatu dari arah yang berbeda.

 

" Aaawwwhh~"

 

Mendapati wajah Uruha dan Aoi yang sama-sama jeleknya menahan sakit XD

 

" Begok! Ngapa pakek lari sih ?!" sembur Ruki.

" Kalian kenapa sih ?!" tanya Reita yang sama-sama merasakan sakit yang sama, mental barengan XD

 

" Kalian ngga usah sewot dulu deh!" Aoi memburu. " Yang jelas, kita cepetan pergi dari sini !!"

 

Keempat pemuda itu tentu saja aneh, apalagi Uruha. Sejak diajak lari, pertanyaannya belum dijawab. Sebenernya apa sih yang Aoi lihat diruang kepsek tadi?

 

" Aoi lihat SETAN yah ?" tiba-tiba Kai nyeletuk dengan tampang inosen XD

 

Semua mata melirik pada Kai terkejut, terus gantian menatap Aoi yang memucat.

 

" Aduh! Goblooooggg, ngapain pake disebut segalaaa !!" Aoi memukul lantai frustasi XDD

 

" Hah ?! SERIUS !? O_o; " semprot yang lain.

 

 

~*~

 

22.41 malam.

Ruang kelas 2-G.

 

" Ah, beneran tuh Aoi!?" Reita mepet duduknya berdekatan dengan yang lain.

 

Aoi mengangguk ragu. Menceritakan hal apa yang barusan ia lihat, membuatnya benar-benar kaget dan ketakutan. Jelas sekali dia melihat wajah pucat dengan mata terbalik hanya memperlihatkan putihnya bola mata muncul didepan matanya. Benar-benar seram!

 

" Terus gimana dong ?!" tanya Kai.

" Kita balik aja deh." ajak Aoi, gituh-gituh dia ngenes juga sama yang namanya makhluk halus. Paling ANTI ! XD

" Tapi apa ngga apa-apa ?! Kita udah setengah jalan." sanggah Uruha.

" Maksud kamu ngomong gituh apa ? Kamu masih mau nerusin ini ?" Aoi sewot.

" Yang ngusulin ide ini siapa ?!" tantang Uruha.

 

Aoi ngiyem.

 

" Kamu sendiri yang bilang mau lulus kan ?"

" Uruha kok maksa amat sih ?" tanya Kai aneh.

 

Uruha menghela. " Tau ngga. Sebetulnya pas tadi kita kabur, pintu ruangan kepsek tuh udah terbuka." ujar Uruha memandang Aoi.

 

" HAH ?!" Aoi mendelik, begitu juga mereka.

 

" Jadi kalian berhasil membobol ruangan kepsek ?" tanya Reita.

 

" Belom!" sambar Aoi. Jelas sekali ia ingat dia ngga bisa membukanya. " Tau dari mana kamu ? Jangan-jangan itu jebakan etan lagi!" Aoi ngga berani ngomong 'setan' dengan lengkap sangking groginya XD

 

" Ngapain juga aku boong ?!" Uruha melotot.

 

" Trus gimana ? Kita beneran nih mesti ambil kesana ?" Kai menegaskan.

 

Mereka semua menatap Aoi, Aoi terpojok dan tidak bisa melarikan diri lagi XD

 

" O- oke deh! Tapi barengan !"

 

Jah! Dasar!

 

" Auuuh!" tiba-tiba Ruki mencengkram jaket Reita.

" Kamu kenapa Ruki ?!" tanyanya.

 

Mereka menoleh kearah pemuda kecil itu.

 

" Aku pengen pipis >.<!"

 

 

JYAAH !! Ini lagii~! XDDD

 

 

~*~

 

Mereka kembali ke kamar mandi wanita demi mengantar Ruki buang air kecil. Disana mereka berempat nampak saling mengobrol tentang rencana selanjutnya, sementara Ruki masuk ke KM dimana tempat Reita buang air kecil tadi.

 

Cyuuur!

 

Legaa~

Ruki keasyikan XD

 

 

" Kalau udah kita ambil, kita potokopi aja!" usul Reita.

" Bener kata Reita, buat menghilangkan kecurigaan kita potokopi aja tuh soal." tambah Uruha juga.

 

" Yang jelas, kita cuman ngambil soal terus langsung CABUT!" Aoi menggebu.

 

Kai hanya terkekeh kecil. " Ih, Aoi tatut hantu yah~ XDD" goda Kai.

 

" DIEM KAMU!" omelnya XD

 

Reita menoleh ke arah KM yang sepi.

 

" Ruki~! Jangan lama-lama, cepetan!" panggilnya.

 

" Iyaaa~" suara Ruki menjawab dari balik KM.

 

Ruki usai mengeluarkan bebannya, kini dia bersiap keluar. Memasukkan kembali dedeknya yang sudah layu, lalu menguncinya dari balik resleting kuatnya.

 

SREET !

 

WUUSSH !

Ruki tersentak. Bulu tengkuknya kembali merinding. Sejenak jantungnya berdegup kencang. Apa ini ?! Dia merasa ada seseorang yang lain disini.

 

Deg! Deg! Deg!

Semakin lama degup jantungnya kian kencang ditabuh bak sedang karnaval. Ruki mencoba menoleh kesamping kanannya perlahan, dan HOPLAAA!

 

Kosong! XD

 

" hhh~!" Ruki menghela lega sambil tersenyum. " Fuuh~" ia kembali menatap closetnya yang sama-sama kosong, lalu berbalik dan mendapati...

 

" !!!" Mata Ruki membelalak.

 

 

" RUKI ?!" Reita berjalan kearah pintu.

 

Tak lama Ruki keluar dari sana.

 

" Lama amat sih ?! Boker yah ?!" tanya Aoi keki XD

 

Ruki hanya menunduk tak menjawab.

 

 

~*~

 

23.05 malam.

Depan pintu ruang kepala sekolah.

 

Mereka saling bertatapan satu sama lainnya. Tangan Aoi memegang knop pintu ruangan tersebut. Agaknya dia ragu, atau mungkin takut ?

 

" Gimana ntar pas kita buka, tau-tau tuh setan malah muncul didepan kita ?!" Aoi miris.

 

Akhirnya Uruha membantu Aoi dengan sama-sama menaruh tangan disana. Kai juga. Nah! Udah kek acara launching peresmian gedung aja yah, buka pintu pakek acara barengan geneh XDDD

 

CKLEK!

 

Pintu itu akhirnya terbuka, tak dielakkan, mereka semua merasakan ketakutan dan kekhawatiran yang sama. Ngeri juga sama yang namanya jurig euy LOL

 

" Kosong." ujar Kai melihat sekelilingnya.

 

Beda lagi sama Aoi yang langsung mendongak keatas. Matanya sadis menatap ventilasi pintu yang ternyata ada sesuatu disana.

 

" Apaan tuh?" tanya Reita.

 

Uruha terdiam sejenak, lalu mengambil kursi yang tak jauh darinya. Mengambil sesuatu yang tersangkut disana.

 

" Ooo~ jadi ini tah, SETAN yang kamu bilang ?!" Uruha menyodorkan sebuah potret usang kepada Aoi.

 

Sebuah wajah pucat kakek-kakek yang ternyata adalah pendahulu pertama kepala sekolah ditempat mereka. Ruangan kepsek, dindingnya memang dipenuhi dengan potret-potret mereka yang pernah menjabat sebagai kepala sekolah disini. Udah kek museum aja XD

 

" Singkirkan~!" Aoi sensi XD Ternyata ia salah lihat. Pikirnya.

 

Tapi sesekali Aoi melirik. Apa benar yang tadi ia lihat cuman bayangan photo itu ? Sepertinya ada yang berbeda. Namun Aoi masih tidak bisa menemukan dimana perbedaan itu.

 

" Nah, jadi soalnya ada dimana yah ?!" Kai mulai membaur.

 

KLIK!

Lampu menyala.

 

" HAH ?!" mereka semua terkejut.

 

" Kenapa ?!" tanya Reita.

 

Aoi langsung menyambar dan mematikan lampunya.

 

" Begok yah! Kita nih lagi usaha nyolong! Ngapain nyalain lampu ?!" Aoi gemes XD

" Lah, mangap~ abis gelap." bela Reita.

 

" Tenang Rei, ada pepatah yang bilang 'habis gelap, terbitlah terang'. Gelap-gelapan dulu demi kelulusan, setelah lulus baru bisa nyolong TERANG-TERANGan !" komen Uruha ngasal, yang langsung dilempar bantal oleh Aoi XD

 

Ngga banyak obral obrol lagi deh. Keempat pemuda itu langsung mencari-cari tumpukan kertas yang mirip sama kertas ujian. Berempat ?! Yang satu lagi kemana ?!

 

SLUURP~~

 

Mereka menengok bersamaan. Disana, Ruki duduk disofa sambil menyeruput kopi yang dilihat Aoi dan Uruha tadi. Malah kini dengan santai, pemuda itu menghisap puntung rokok yang tergeletak diasbak.

 

" Ruki! Sopanan dikit ngapa ?! Lagi nyolong juga masih bisa aje ngopi!" celetuk Uruha.

 

Namun Ruki tak menjawab. Dia masih menghisap rokoknya. Aoi melirik Uruha yang memandangnya. Agaknya ada yang aneh sama nih bocah, pikir keduanya.

 

" PSSTH !" Aoi memanggil Kai dan Reita tanpa memanggil nama. Keduanya sadar lalu memandang Aoi yang mengalihkan pandangan pada Ruki yang masih duduk santai.

 

" Jahilah nih anak~" Reita komentar, mendekati Ruki yang duduk membelakanginya. Tapi dicegah oleh Uruha yang memperingatkannya lebih dulu. " REI !"

 

Aoi melambai menyuruh kedua pemuda itu bergabung dengan mereka dan melihat keadaan Ruki yang sebenarnya. Reita dan Kai dengan cepat langsung bergabung. Dan terkesiaplah mereka ketika melihat wajah Ruki agak berbeda. Ada yang aneh dengan Ruki, sesuatu yang membuat mereka merinding disko! XD

 

" Ihihihihi~~~" suara Ruki terdengar. " Hihihihi~~"

 

Nah, kali ini bikin keempat pemuda deg-deg-an.

 

" Hihihihihi~~!!" Ruki nyengir lebar.

 

Keempat pemuda itu mundur teratur.

 

OHmayGawd~!

Ternyata, Ruki kesurupan !!! XDD

 

" Hihihihi~!!"

 

Keempat pemuda itu cuman melotot kaget, terkejut bersamaan ketika Ruki beranjak dan langsung merayap didinding bak spiderman !!! Wah, hebuuuaaat !!! XDD *guoblog!* XD

 

" Ccssssssstthhh !!!" lalu dia mendesis persis seperti ular. Wah, sejak kapan Ruki beralih profesi jadi ratu ular Nagin XDDD

 

" A- Aoi, gimana nih ?!" tanya Reita.

" Lu nanya ma gue, gue nanya ma siapa !!!" Aoi mulai parno XD

 

Mereka masih merapatkan diri satu sama lain ketika Ruki mengitarinya didinding. Udah percis kek siluman laba-laba yang akan menyantap lembutnya daging Biksu Thong- haissh~~~ lupakeun. Sampe mana tadi ? Yah, Ruki masih mengitari keempat pemuda itu. Merayap didinding sambil terkikik aneh, sesekali dia mendesis seperti ular. Dan melotot pada mereka dengan mata yang memutih.

 

Duh, Tuhan!

Setan apa sih yang merasuki pemuda ini ?!

 

" Kita ngga bisa diam aja !" ujar Uruha.

" Bacot aja lo gede ! Emang kita bisa apa ?!" Aoi keki XD

 

" AYO, kita RINGKUS DIA !"

 

Spontanitas keempat pemuda itu langsung membaur memburu Ruki. Menarik kaki pemuda itu sampai jatuh kalau bisa XDD

Keempat pemuda itu gahar menarik pemuda kecil itu sampai ambruk kelantai. Meringkusnya bak meringkus maling jemuran pakaian dalam wanita XD

 

" GGGRAAAAOOOWW~!!!" Ruki menggeram kek monster.

 

" Ikat! Ikat !!!" Aoi menjerit.

" Ringkus!!! Ringkuuusss !!!" Uruha heboh XP

 

Reita memegangi kaki pemuda tersebut. Ruki memberontak. Uruha yang lebih besar menduduki pemuda tersebut sambil mencoba memegangi kedua tangan Ruki, dibantu Kai. Tinggal Aoi yang bingung mau ngapain ? XD

 

" Aoi! Lakukan sesuatu !!" teriak Kai.

 

" Apa ?! Apa ?!" Aoi bingung.

 

" Apa kek ! Baca ayat kursi kek ! Yasinan kek! Sembur kalo bisa !" Uruha berusul XD

 

" AAAAAAAAAAAKKKKKHH !!!" Ruki menjerit-jerit.

 

" SSSSSTTTTHHHH !!!" Keempat pemuda itu langsung memperingatkan Ruki supaya ngga berisik, takut ketauan penjaga katanyah XD *sumpah, bolot banget dah!*

 

" Grrrrr!!! HHhhrrrrggg !!" Ruki menggeram. Tubuhnya mengejang-ngejang kek kena epilepsi XP

 

" Pencet jempolnya! Jempolnya !!!" Reita yang notabene anak pak Haji masih mendingan ngerti diantara semuanya XD " Tiup ubun-ubunnya !!!"

 

Pueh! Pueh!!!

Apapun mereka lakukan. Dari cara yang benar sesuai dengan prosedur sampai dengan cara yang diluar akal sehat XD Tapi sialnya Ruki tidak sadar juga. Malah semakin kuat memberontak.

 

" Heh !!! Sapa lu!? Mau apa ??!" tantang Aoi, padahal dalem hati udah takut terkencing-kencing XD

 

Mata putih Ruki melirik tajam kearah pemuda itu, kontan saja Aoi meringis ketakutan.

 

" Hihihihihihi....hahahahaha....hihihihi....!!!!" eh, si Ruki malah ketawa haha-hihi XD

 

" Heh, SETAN !" Uruha menghina XD " Keluar ngga lu! Ntar gue masukin dalem botol infus !" ancamnya sia-sia XD

 

Balik lagi, mata Ruki melirik kearah pemuda dihadapannya. Mukanya garang! Tapi Uruha tak gentar. Baginya yang memiliki pandangan hidup harus seimbang dan teratur, maka semua harus diseimbangkan. Kalo dipelototin, maka harus dibalas. Maka terjadilah, pelatat-pelotot diantara keduanya XD

 

" Grrrgghh !!!" Ruki menggeram. Metanya melirik keempat pemuda itu dengan matanya yang seram. Reita tak berani melihat, hanya fokus pada kaki Ruki. Karena Rei takut setan itu pindah padanya >.<!!

Kai pun melakukan hal yang sama ketika Ruki mendengus padanya, maklum, Kai yang paling dekat sama muka Ruki yang pucat XD

 

" Nggghh !!Ruki masih mengejang. Ketiga pemuda itu langsung tersentak lalu semakin kencang mengunci tubuh Ruki. Hingga Ruki kembali melirik Aoi.

 

" KOPI !!! KOPI !!!" tuturnya XDD

 

JAH !!!

Yang lain ngegubrag dengan sukses XD

Ternyata, nih setan mau ngopi tah?! XDDD

 

Tak lama, setelah Ruki dipaksa minum kopinya dan menghabiskan batang rokok yang masih tersisa diasbak. Pemuda itu akhirnya mendadak lunglai dan jatuh.

 

" Ruki! Ruki!" Kai menepuk-nepuk wajah pemuda itu.

" Ungghh ?" Ruki bergumam.

" Nyebut Ruki! Nyebuuuut !!" Reita masih memperingatkan agar setan tadi tak merasukinya kembali.

 

" Oooh...Suck my D*ck..."

 

JAH !!

Nyebut model apaan tuh! XD

 

~*~

 

23.42 malam.

 

" Nah! Jangan ada yang ngelamun! Ntar kesurupan lagi! Repot!!" tandas Aoi.

 

Mereka mengangguk, Ruki juga. Sambil ditemani Kai, Ruki juga bantu mencari kertas yang mereka elu-elukan sejak tadi. Tapi heran, tak ada satupun tumpukkan kertas yang mirip dengan soal ujian ?! Dimana kira-kira pihak sekolah menyimpannya ?!

 

Uruha mencari-cari dilaci kepsek. Dilain tempat ada Aoi yang masih sibuk menelanjangi tiap-tiap map folder. Atau Kai dan Ruki yang mencari dengan santai. Kai bilang pelan-pelan saja, takut Ruki kesurupan lagi XDD

Atau cara cerdik kek Reita yang mencari sampai ke atas lemari pajangan XD

 

Tapi hasilnya ? NIHIL!

 

 

" Anying!! Dimana sih sekolah nyimpen tuh soal ?!" Aoi yang kecapean akhirnya menyerah.

" Jelas-jelas mereka bilang menyimpan kertas itu di sini. Tapi dimana yah ?" Uruha ikut nimbrung.

" Aduuh~ gue capeek!" keluh Reita menjatuhkan diri di sofa.

 

" Ruki gapapa ?! Mau roti ?" tawar Kai yang baik hati.

 

Jahelaaa~h masih aje nih orang XD

 

Disaat keputus asaan itu datang menghampiri mereka. Sesuatu yang tak diduga mereka temukan ketika Aoi yang kesal menendang bawah meja.

 

DUK !

 

Aoi merunduk. Saat kakinya merasakan sesuatu yang janggal.

 

" Ha ?!"

 

" Apa ?" Reita ikut-ikutan.

 

Aoi beranjak, melongok hingga kebawah meja. Menemukan sebuah dus besar yang terlakban rapih dengan tulisan, ' RAHASIA NEGARA.'

 

" AJIP !!! SOALNYA KETEMU !"

 

" Yampuun! Nyari sampe gempor, penuh cobaan dan jatuh bangun sampe mesti kesurupan segala, ternyata tuh soal ada dibawah meja tah !?" Uruha ngga terima dunia akherat XD

 

" Uruha pelankan suaramu!" ujar Reita.

 

TAP! TAP!

Tapi ketika kemenangan sudah didepan mata, mereka dikejutkan oleh suara derap langkah kaki seseorang. Kelima pemuda itu langsung menengok ke arah pintu.

 

Ada ORANG!!

 

Dan kelimanya langsung membubarkan diri, bersembunyi.

 

Deg! Deg! Deg!

Bernafas setiap jengkalnya terasa begitu berat karena tabuhan genderang irama jantung yang sejak tadi tak bersahabat. Mata mereka menangkap sosok bayang seseorang yang sedang berjalan melewati ruangan itu. Ada sinar terlihat dibawah pintu yang berasal dari sinar senter. Mungkin ia adalah penjaga yang sedang berkeliling.

 

Hingga tak lama orang itu pergi. Ketika dirasa sudah aman, Aoi mulai keluar dari tempat persembunyiannya dibalik tirai. Uruha dengan Kai dan Reita yang -berasa- menggandeng Ruki.

 

" Eh, Ruki ?" tapi Reita melotot kaget ketika melihat sosok Ruki keluar dari tirai.

 

Mereka tercengang, begitu juga dengan dirinya sendiri. Sadar melihat keempat temannya utuh berada didepan matanya. Ditambah dengan dirinya yang berjumlah pas jadi lima orang. Terus kalo disana Ruki, yang digandeng Reita siapa dong ?! XDDD

 

Reita keringetan, wajahnya pilu menandakan kesialan. Uruha bersiap melancarkan sebuah jurus yang pastinya akan kompak setelah ini. Reita menoleh kearah kirinya, sediiiiiikiiiit demi sedikiiiiit dan...

 

" SETAAAAAAAAANNN !!!" sembur kelima pemuda itu kompak gaya padus XDD

 

BRUAAAK !!!

 

Pintu kepsek dilanda hantam kelima pemuda tersebut. Mereka saling mendorong, berteriak dan berlari setelahnya. Uruha, Ruki dan Aoi berlari kearah kanan lorong, sedangkan Reita dan Kai memisahkan diri berlari berlawanan arah.

 

" Hihihihihihi~~~!!!" dan tawa cekikikan itu menghias pelarian mereka.

 

" AAAAAAAAAAAAKHHHH !!!" mereka menjerit XDD

 

~*~

 

00.21 tengah malam.

 

" Hhh! Hhh! Hhh!"

 

Suara mendesah dari deru nafas itu terdengar begitu nyaring. Suasana mendadak sunyi senyap setelah kehebohan yang terjadi beberapa waktu lalu. Kai masih memperhatikan sekelilingnya yang gelap tanpa ada bantuan senter atau lampu. Sedangkan Reita masih berusaha menyeimbangkan nafasnya yang kian memburu dengan keringatnya yang masih mengucur.

 

" Kai, kau bawa air tidak ?! Aku haus." ujar Reita.

" Sepertinya ada."

 

Kai segera membuka ranselnya dan mengambil sebotol air mineral.

 

" Oh, terima kasih." ujar Reita memeluk ransel Kai XDD

" Kita harus cepet keluar dari sini." Kai berkata.

" Ya~" jawab Reita setelah puas meneguknya lalu memberikannya pada Kai. " Tapi kita mesti cari yang lain dulu kan ?!"

 

Kai melipat kakinya. Ia terdiam sejenak. Suasana berubah hening sekarang.

 

" Rei." panggil Kai.

" Napa ?" tanyanya.

" Ternyata bener yah, sekolah kita ada hantunya."

" Duh Kai ! Kok ngomong begitu !" Reita mulai parno.

" Aku juga tadinya ngga percaya. Baru kali ini aku percaya. Lagian, kau juga udah pernah denger kan gosip-gosip yang beredar dari tahun-tahun sebelumnya ?!"

 

Reita terdiam, lalu menghela berat. Reita sebetulnya juga tahu sih kabar angin yang bilang kalau sekolah mereka memang ada hantunya. Hanya saja Reita tak mau membahasnya. Pemuda itu bukannya tak suka dengan hal-hal seram, hanya saja kalau berhubungan segala hal yang berhubungan dengan dunia ghaib sungguhan, Reita angkat tangan-angkat kaki dah! XD

 

" Eh, ini kelas 3-D yah ?" celetuk Kai.

 

Reita menoleh. " Ka- kamu ngga mikir sama apa yang aku pikirin kan, Kai ?!" Reita terbata.

 

Kedua pemuda itu saling adu pandang, hingga sebuah suara terdengar dari ruangan itu...

 

" Huhuhuhu....iks...hhkkss...hhuhuhu...hhkkss..."

 

Sebuah tangisan. Memilukan.

Kai dan Reita menoleh horor !

 

 

 

 

 

To be continue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar