Title : EXODUS
Author : Duele
Finishing : Januari
- Februari 2013
Genre : Fantasy
Rating : PG15
Chapter(s) : 11/on
going
Fandom(s) : Dir en
Grey
Pairing(s) :
DiexShinya
Note Author : Thanks
for keep reading this story J
*****
Sniff.
Kyo mengendus-endus
bau anyir yang sedari tadi dia cium sejak mereka menginjakan kaki ke hutan ini.
Semakin lama, bau darah ini semakin pekat tercium. Ia mengangguk pasti saat
Jenderal Die dan Hakuei bertanya melalui tatapan mata yang serius, bahwa benar
hutan di bukit belakang istana ini ada sesuatu yang tidak beres. Kuda-kuda
mereka mulai memasuki daerah perbatasan hutan dengan area negeri Luxur, tetapi
baru saja mereka masuk kuda-kuda prajurit di belakang mereka resah bukan main.
“Ada apa?” Tanya
Jenderal Die.
“Maaf, Jenderal.
Seperti kami tidak bisa mengikuti kalian.”
“Apa?!”
“CEPAT HENTIKAN
MEREKA!” Pangeran Hyde masih menjerit-jerit.
“Katakan kenapa kami
harus menghentikan mereka?” Kaoru maju.
“Ini siasat!
Teman-teman kalian bisa terbunuh!”
“Apa maksudmu?”
“Mereka dijebak agar
datang sendiri ke hutan bukit itu. Mereka akan mati jadi santapan mereka.”
Kaoru dan Shinya
semakin kebingungan dengan arah pembicaraan Pangeran Hyde yang tak terkontrol.
“Jangan diam saja!
Cepat. lepaskan aku!” katanya.
“Tapi…”
“Percayalah padaku,
Shinya!” Pangeran Hyde meronta.
Shinya hendak
melepaskannya tetapi Kaoru menahannya. Bertepatan saat itu Lexus muncul dengan
tergesa-gesa.
“Jangan terkecoh!”
ujarnya.
Mereka semua
berbalik.
“Jangan lepaskan,
dia! Sebentar lagi malam, Pangeran Hyde akan berubah menjadi monster lagi dan
akan menyerang kita semua!” tandasnya.
“Bedebah, kau,
Lexus!” Hyde menunjukan taringnya. “Ini semua adalah rencana busukmu!! Berapa
ratus orang kau tumbalkan pun kita semua tidak akan pernah selamat!”
“Hentikan omong
kosongmu!”
Shinya dan Kaoru
terkejut. Kini mereka mulai bingung. Mereka mulai mencurigai Lexus dan isi
cerita yang sepertinya jauh dari apa yang dia ceritakan sebelumnya. Pangeran
pasti mengetahui sesuatu mengenai masalah ini. Kaoru perlahan mendekati Lexus
sambil memegangi tangkai pedangnya.
“Katakan apa yang
sebetulnya sedang terjadi di sini.” Ujarnya.
“Kalian jangan
terkecoh dengan semua omongan Pangeran. Beginilah Pangeran jika malam tiba. Dia
akan menggunakan seribu cara untuk berusaha kabur. Hal ini sudah sering sekali
terjadi, jadi aku harap kalian—”
“Pembohong!” potong
Pangeran Hyde dengan jeritannya. “Kau juga yang membuatku datang ke hutan
sehingga iblis-iblis itu menyerangku!”
“Itu karena kau
keras kepala!”
“Pengkhianat kau!”
Kaoru tak mudah
percaya begitu saja, tetapi sekarang kedua orang ini mulai membuatnya
kebingungan. Tak ada satupun di antara mereka yang bisa dia percayai. Lexus
sang penasihat sepertinya menyembunyikan sebuah rahasia besar yang tidak mereka
ketahui, lalu Pangeran Hyde juga belum bisa dia percayai mengingat sikapnya
yang menjadi buas di kala malam hari.
“Katakan padaku,
sebetulnya makhluk apa yang ada di hutan tersebut…?” kali ini Kaoru bertanya
sambil menghunuskan pedang ke arah mereka semua.
Die membiarkan semua
prajurit dari Negeri Luxur tersebut kabur meninggalkan mereka di perbatasan
hutan.
“Jenderal, kenapa
kau biarkan mereka semua pergi?” Tanya Hakuei berusaha mensejajarkan kuda
mereka.
“Aku tidak mau
memaksa, mungkin mereka takut dengan hantu yang ada di hutan ini.”
“Memangnya kau tidak
takut?”
“Kau sendiri?”
Tiba-tiba kuda
mereka berdua berhenti dan mulai gelisah. Jenderal Die dan Hakuei berusaha
menenangkan kuda mereka yang kelihatan tidak tenang. Mereka sama sekali tidak
mau maju masuk lebih dalam ke hutan tersebut.
“Sepertinya mereka
ketakutan.” Sahut Kyo yang bisa merasakan gelagat kuda-kuda tersebut.
“Memangnya hantu di
hutan ini seseram itu, ya?!” Die masih berusaha menghentikan kegelisahan
kudanya yang terus berputar-putar.
Saat itulah dari
kegelapan hutan itu muncul sinar-sinar aneh yang datangnya dari seluruh
penjuru.
“Waspadalah!” teriak
Kyo.
Sinar-sinar itu
membentuk seperti sepasang mata. Warnanya merah menyala seperti api. Mereka
muncul dari segala arah. Semakin lama semakin banyak. Hakuei panik, Jenderal
Die dan Kyo masih waspada. Kini Jenderal turun dari kudanya dan mengeluarkan
pedangnya lalu mengarahkannya pada sinar-sinar mengerikan itu.
“Perlihatkan wujud
kalian, Iblis!”
Duk!
“Kaoru!”
Shinya terkejut saat
Kaoru jatuh tak sadarkan. Seorang penjaga di belakangnya memukul kepalanya
dengan tangkai pedang hingga pemuda itu pingsan.
“Ikat dia.” Titah
Lexus.
“Apa yang kau
lakukan!” Shinya menjerit.
“Dia juga. Tangkap
dan ikat dia. Setelah teman-temannya yang di hutan mati, mereka akan menyusul
untuk minggu depan.”
Seketika itu juga
beberapa penjaga muncul dan meringkus Shinya.
“Lepaskan aku!”
Shinya dan Kaoru
akhirnya tertangkap dan menjadi tawanan bersama dengan Pangeran Hyde di atas menara
tersebut.
*****
Kegelapan hutan
menyembunyikan sosok asli dari makhluk-makhluk di depan mereka. Tetapi mereka
tahu bahwa jumlah makhluk-makhluk itu sangatlah banyak; puluhan. Jenderal Die,
Hakuei dan Kyo masih belum bisa mengetahui musuh macam apa yang akan mereka
hadapi kali ini. Namun, Kyo yang memiliki insting lebih kuat sebagai setengah
binatang mampu menangkap aura mengerikan yang ada di sekitar hutan ini.
Saat bulan akhirnya
menampakan sosoknya dan memberika cahaya, perlahan di saat itulah sisi gelap
hutan mulai terlihat. Makhluk-makhluk misterius itu akhirnya terlihat.
“Oh, Tuhan!” Hakuei
berseru ngeri.
Mata Jenderal Die
membelalak saat ia melihat makhluk-makhluk tersebut. Mereka adalah kelelawar
raksasa!
Bats!
Kkkkksssshhh!!
Mereka membuka sayap
mereka dan mendesis menakutkan. Campuran seperti kucing yang menggeram dan
suara desisan yang tidak bisa dideskripsikan. Namun mereka bukanlah kelelawar
biasa, karena ukurannya sangatlah besar. Ukurannya bisa sebesar orang dewasa.
Yang lebih mengejutkan adalah, mereka memiliki tubuh persis seperti manusia
namun dengan sayap kelelawar. Kepala mereka besar seperti kelelawar pada
umumnya, tetapi memiliki taring yang sangat panjang hingga terlihat keluar.
Bats! Bats!
Satu per satu dari
kelelawar mengerikan itu membuka sayapnya yang terlipat dan mulai membidik
mereka. Mereka terbang sangat cepat dan menyerang Jenderal Die dan kawan-kawan.
“Hati-hati!!”
Kyo lihai menghindar
dengan meloncat ke sana kemari, ia berlari menghindari mereka. Jenderal tak
kalah kewalahan, setiap kelelawar-kelelawar bertubuh manusia itu menyerangnya,
ia menghunuskan pedangnya bertubi-tubi, menusuk dan membelah mereka hingga
berkeping. Hakuei meloncat dari kuda saat beberapa iblis mengerikan itu
menyerangnya, pemuda itu terguling kemudian mengeluarkan pedangnya dan
melakukan hal yang sama seperti Jenderal Die.
Tetapi sialnya,
meskipun berkali-kali tubuh mereka ditusuk, ditebas, dibelah dengan pedang,
sosok mereka tak mati dan tetap menyerang mereka seperti zombie.
“Jumlah mereka tidak
berkurang sama sekali!” teriak Hakuei.
“Aku tahu!!”
Jenderal Die masih terus melawan.
Kyo menggigit salah
satu kelelawar mengerikan itu dan melemparkannya hingga mengenai
kelelawar-kelelawar lain. Mereka bertiga mengerahkan seluruh tenaganya, tetapi
tak ada satupun dari kelelawar itu yang benar-benar mati.
“Lihat itu,
Jenderal!” Hakuei menunjuk pada kudanya yang dikerubungi oleh
kelelewar-kelelawar lainnya.
Mereka menyerang
kudanya, juga kuda Jenderal Die. Mereka menggigiti mereka dan menghisap
darahnya sampai mati.
“Me-mereka menghisap
habis kudaku sampai kering!” Hakuei hampir tak mempercayai apa yang dilihatnya.
Kudanya mati dengan kondisi yang mengenaskan, tulang-tulangnya menyembul keluar
seperti bangkai yang sudah mati cukup lama.
“Sial! Mereka banyak
sekali!” suara Kyo terdengar.
“Mereka tidak bisa
mati dan terus hidup!”
“Pasti ada sesuatu
yang bisa membunuh mereka semua!”
“Tapi apa?!”
“Jangan tanya
padaku, bodoh! Jika aku sudah tahu mana mungkin aku bertanya!”
Crash! Crash!
Mereka terus
bertarung.
Shinya berusaha
melepaskan ikatan di kedua tangannya. Namun usahanya sia-sia. Kaoru di depannya
masih tak sadarkan diri meskipun Shinya sejak tadi memanggil namanya.
“Kaoru…!”
Sama sekali tidak
ada jawaban. Tiba-tiba Shinya dikejutkan oleh suara menggeram yang asalnya dari
Pangeran Hyde. Sepertinya sebentar lagi dia akan berubah menjadi monster. Ini
gawat. Shinya dan Kaoru bisa diserangnya.
“Ukh!”
Shinya berusaha
menggerakan tubuhnya ke dekat ranjang. Namun karena kedua tangan dan kakinya
terikat, ia sulit sekali menggerakan tubuhnya. Ia bersusah payah bergerak
sebisanya, dan berhasil! Walaupun itu membuatnya sangat kepayahan. Shinya
berhasil menjauh dari Pangeran Hyde. Shinya mencari-cari sesuatu yang menurutnya
bisa untuk melepaskan ikatannya. Akhirnya matanya menemukan cermin, jika saja
dia bisa menjatuhkannya dan membuatnya pecah berkeping, kepingannya bisa
menjadi benda tajam untuk melepaskan tali ini.
Saat Shinya hendak
menggerakan tubuhnya lagi, suara berisik dari rantai pengikat Pangeran Hyde
berbunyi keras. Shinya menoleh dan terkejut ketika pemuda itu sudah bisa
melepaskan diri dari ikatannya.
“Ah!!” Shinya yang
ketakutan dan panik segera menggerakan tubuhnya, tetapi langkah Pangeran Hyde
segera membuat tubuhnya lunglai saat dia melihat kini Pangeran Hyde berada
tepat di depan matanya.
“Mau kubantu?”
katanya.
Shinya hanya
membelalak tak menjawab, ia melihat Pangeran Hyde yang kelihatan pucat pasi
dengan suara beratnya yang seperti orang lain. Namun kali ini sikapnya berbeda,
ia tak liar seperti malam-malam sebelumnya. Kenapa?
Crash!!
“Ah!”
Hakuei jatuh
terduduk ketika salah satu dari kelelawar itu melukai bahunya. Walau tak
terlalu parah namun cukup membuatnya kesakitan.
“Haku!”
Jenderal Die
berlari, dan…
Crash!
Ia membelah tubuh
salah satu kelelawar yang hampir saja berhasil menyerang mereka. Jenderal Die
berusaha membentengi Hakuei yang masih takjub.
“Kau tidak apa-apa?”
“Na-ah! Hanya luka
kecil, Jenderal!” katanya kemudian bangkit lagi.
Kedua pria itu saling
mewaspadai gerakan-gerakan lain yang mungkin muncul. Kelelawar-kelelawar itu
benar-benar tidak bisa mati. Meskipun mereka sudah mencabik-cabik tubuh mereka,
namun jumlahnya tak berkurang sama sekali. Walaupun tubuh mereka sudah hancur,
mereka tetap masih bisa bangun dan menyerang. Ini membuat tenaga mereka
terkuras.
“Kau sudah
kelelahan, ya?” tanya Die.
“Jumlah mereka sama
sekali tak menyusut!”
“Bagaimana caranya
membunuh mereka? Ck!” Die kesal.
Tiba-tiba saja
mereka terkejut bukan main saat sebangkai kelelawar muncul dan jatuh tepat di
depan mereka. Tubuhnya tidak bergerak, kepalanya terpenggal. Belum sempat sadar
dari keterkejutan mereka dengan bangkai itu, dari atas dahan pohon muncul
seseorang. Seorang pria tampan dengan sebilah pedang berwarna emas. Di sisi
tangannya yang lain, dia memegang kepala kelelawar yang sudah terpenggal.
Sret!
Tali yang mengikat
kedua tangan dan kaki Shinya akhirnya lepas. Pangeran Hyde membantunya untuk
melepaskan diri.
“Pangeran Hyde,
sebetulnya apa yang terjadi padamu?” tanya Shinya dengan suara pelan.
Pangeran Hyde
menunduk, kemudian menghela nafas pelan.
“Sebetulnya, aku ini
sudah mati, Shinya.”
Shinya terkejut
sekali. “Ba-bagaimana bisa? Kau…”
“Ceritanya sangat
panjang,” kata Pangeran Hyde sebelum memulai ceritanya.
Sejak setahun lalu
Negeri Luxur telah diteror oleh para makhluk penghisap darah. Mereka berbentuk
monster kelelawar yang menakutkan. Tak ada yang tahu secara pasti sejak kapan
makhluk-makhluk itu mendiami hutan di belakang istana. Tetapi dengan kemunculan
mereka, satu per satu rakyat yang sering mencari sumber daya alam di hutan itu
hilang dan ditemukan tewa dengan kondisi yang mengenaskan. Tubuh mereka
mengering, hanya kulit yang membalut tulang. Darah-darah mereka tak setetespun
tersiksa. Terkadang, beberapa bagian tubuh mereka juga dimakan. Bekas gigitan
yang menyayat kulit manusia yang segera membusukan tubuh mereka.
Hal ini kontan
membuat pemerintahan di Negeri Luxur gelisah. Raja yang tak lain adalah
Ayahanda dari Pangeran Hyde sudah beberapa kali mengerahkan para prajurit
terbaiknya untuk mengenyahkan mereka semua. Tetapi bencana yang lebhih besar
tiba sampai akhirnya makhluk-makhluk tersebut menyerang istana di malam hari.
Hanya dalam satu malam, setengah penghuni istana yang jumlahnya sampai ratusan
orang itupun tewas. Akhirnya, Raja memerintahkan kepada seluruh penghuni istana
untuk melarikan diri. Ratu dan Putri-Putri mereka terpaksa pergi, sementara
Raja dan Putra-Putra mahkota tetap tinggal sebagai ksatria yang akan
mempertahankan kerajaan Luxur hingga titik darah penghabisan. Namun, merekapun
tak berdaya hingga menyisakan Raja dan Pangeran Hyde yang masih bertahan.
Usut punya usut,
barulah diketahui bahwa makhluk-makhluk menyeramkan itu hanyalah pengikut dari
iblis yang mengendalikan mereka.
“Siapa mereka?”
tanya Shinya.
“Mereka vampire.”
“Hup!”
Dari ketinggian
pohon itu dia meloncat dengan mudahnya dan mendarat dengan mulus. Tidak lama,
serangan dari para kelelawar-kelelawar itu datang lagi. Jenderal Die dan Hakuei
mulai sibuk, tetapi kali ini mereka seperti ditolong oleh pemuda berparas
tampan dengan pedang emasnya. Dengan cekatan ia menebas para
kelelawar-kelelawar itu. Satu hal yang berbeda, dia lebih banyak memenggal
kepala mereka dan menghancurkannya.
“Penggal kepala
mereka!” katanya.
Jenderal Die dan
Hakuei akhirnya melakukan hal yang sama. Kyo yang tak jauh dari mereka langsung
menyerang leher kelelawar-kelelawar itu hingga putus. Beberapa jam kemudian,
kelelawar-kelelawar mengerikan itupun akhirnya habis mereka bunuh. Satu mayat
yang menggelepar ke tanah menyudahi peperangan mereka. Kini, mereka menatap
pada pria misterius yang telah membantu mereka.
“Siapa kau…?”
Shinya menganga tak
percaya. Jadi iblis yang telah membuat Pangeran Hyde berubah menjadi monster
adalah vampire?
“Tapi bagaimana bisa
kalian masih bertahan di sini? Kenapa kalian tidak pergi saja?”
“Ini semua karena
Lexus.” Mata Pangeran Hyde menyiratkan dendam.
Lexus yang ketakutan
sempat bertemu dengan vampire yang saat pembantaian istana sedang menghisap
darah salah seorang Putra Mahkota. Dia yang ketakutan meminta ampun kepada
vampire tersebut. Akhirnya, keduanya menyepakati sebuah janji. Setiap seminggu
sekali Lexus harus memberikannya tumbal jika tetap ingin hidup di istana. Para
vampire itu berjanji tak akan mengganggu istana jika mereka menyetujuinya.
Lexus yang pandai bicara akhirnya menghasut Raja dan berhasil membuatnya
menyetujui kesepakatan ini.
Maka setiap seminggu
sekali, 2-3 orang ditumbalkan ke hutan. Bukan hanya itu saja, mereka juga
menumbalkan hewan-hewan besar seperti kuda dan sapi untuk panganan makhluk
mengerikan penunggu hutan tersebut. Tetapi lama kelamaan jumlah orang yang tersisa
di negeri tersebut pun mulai menyusut. Maka dari itu, Raja sampai meminta
bantuan kepada para bandit dengan dalih untuk menyelamatkan putranya yang
sedang diincar. Para bandit itulah yang kemudian menjadi tumbal setiap
minggunya. Sayang cara inipun tidak bisa berlangsung lama. Beberapa minggu
mereka tak mampu menumbalkan siapapun. Akhirnya, vampire itu muncul dan
menculik Putra Mahkota kelima yang tak lain adalah kakak Pangeran Hyde. Mereka
geram, terutama Pangeran Hyde. Tanpa berpikir panjang dia sendiri datang ke
hutan dan berusaha menyelamatkan kakak kelimanya. Namun saying, diapun diserang
oleh para makhluk-makhluk mengerikan itu.
“Lalu bagaimana kau
bisa tetap hidup?”
Pangeran Hyde
menatap Shinya dengan mata sendu.
“Sebelum aku mati,
seorang vampire menyelamatkan aku. Dia yang mengubahku menjadi setengah
vampire.”
“Siapa dia?”
“Aku Camui.” Pemuda
itu menancapkan pedangnya ke tanah kemudian memunguti kepala-kepala kelelawar
itu.
“Mau kau apakan
itu?”
“Akan kubakar supaya
mereka tidak bisa bangkit lagi.”
“Huh! Mereka bisa
bangkit lagi?” Hakuei terkejut.
“Iya, mereka bisa
bangkit lagi. Maka dari itu, kepala-kepala mereka harus segera dibakar.”
Jenderal Die dan
Hakuei hanya diam saja melihat pemuda itu memasukan kepala-kepala itu ke dalam
karung yang dia bawa. Banyak pertanyaan aneh yang melintas di kepala mereka
mengenai pemuda misterius ini. Bagaimana bisa ada seorang pemuda yang tinggal
satu hutan dengan makhluk-makhluk mengerikan ini? Melihat kondisinya, dia
seperti orang yang sangat sehat dan terpelajar.
“Kau ini sebetulnya
siapa?” tanya Jenderal Die maju selangkah.
Pemuda bermata biru
gelap tersebut hanya tersenyum. Kyo segera kembali dengan panik kemudian
berdiri menggeram di depan pemuda itu. Hal itu mengejutkan Jenderal dan Hakuei
karena srigala itu kelihatan mewaspadai pria ini.
“Awas! Dia bukan
manusia!” gertak Kyo.
Kekagetan mereka
seperti didukung oleh senyuman sinis dari pria itu.
*****
“Teman-temanmu
mungkin sekarang dalam bahaya!” tukas Pangeran Hyde.
Shinya segera
bangkit dan berlari ke arah pintu. Saat dia mengintip, penjaga di luar masih
berkeliaran. Saat Shinya berbalik, Pangeran Hyde sedang berusaha melepaskan
ikatan Kaoru yang telah tersadar.
“Kaoru..?”
“Aku… sudah dengar
apa yang kalian bicarakan.” Katanya dengan suara lirih. “Kita harus segera ke
hutan dan menolong Jenderal Die!”
“Tapi, bagaimana
caranya?”
“Serahkan padaku!”
Pangeran Hyde maju melewati mereka.
“Ini menarik. Bangsa
manusia dan srigala siluman bekerja sama. Baru kali ini kulihat.” Tuturnya
sambil setengah tertawa.
Kyo menggeram,
Jenderal Die dan Hakuei mulai memasang ancang-ancang persiapan menyerang.
“Sebenarnya siapa
kau?” tandasnya.
“Aku Camui.”
Jawabnya santai.
“Bukan namamu,
bodoh!” hardik Jenderal Die yang merasa sedang dipermainkan. “Kau bukan manusia
biasa. Katakan siapa kau sebetulnya?”
“Sungguh kau ingin
tahu?”
Matanya memandang
mereka bertiga dengan aneh. Matanya yang kebiruan terlihat sangat tajam saat
memandang mereka. Mereka saling bertatapan dengan sengit.
“Yang Mulia
Penasihat! Pangeran Hyde dan orang-orang itu kabur!” seorang prajurit istana
datang sambil berlari-lari ke tempat Lexus berada.
“APA!” Lexus
kelihatan marah sekali. “Cepat cari mereka!”
“Baik!”
Lexus segera keluar
dari ruangan itu. Bergegas ia segera masuk ke dalam kamarnya dan mulai mengepak
barang-barang miliknya.
“Aku harus segera
pergi dari sini!”
“Ayo, lewat sini!”
tukas Hyde.
“Awh!”
Gabruk!
“Shinya, kau tidak
apa-apa?” Kaoru membantu Shinya berdiri setelah terjatuh. Pemuda itu sudah dua
kali tersandung dan jatuh ke tanah. “Jalanannya gelap. Kau berhati-hatilah.”
“Iya.”
“Ayo, bangun.”
Hyde hanya
memperhatikan mereka sebelum akhirnya perhatian teralih pada keributan hutan
yang terlihat dengan muncul burung-burung gagak yang beterbangan ke angkasa.
“Ayo, cepat!”
Camui dan rombongan
Jenderal Die terkejut setelah mendengar keributan gagak-gagak yang mendadak
muncul dan beterbangan di atas pepohonan. Wajah santai Camui pun perlahan
berubah karena hal itu. Dia sudah mencium hal yang tak beres.
“Aku harus pergi.”
Katanya meloncat ke dahan pohon.
“Hey!! Urusan kita
belum selesai!” Kata Die.
“Aku tak punya
urusan dengan kalian.”
“Ada!”
“Apa?”
“Kau belum menjawab
pertanyaan kami!”
“Itu tak penting.”
“Penting! Karena ini
menyangkut nyawa Pangeran Hyde yang sekarang menjadi aneh.”
Tiba-tiba wajah
Camui berubah. “Pangeran Hyde…?”
“Kena kau!” Die
sudah bisa menebak. Pasti mahkluk ini mengetahui soal Pangeran Hyde.
“Jangan-jangan kau yang membuatnya berubah menjadi monster!”
“Monster…?”
Kebingungan Camui
harus berakhir sampai di sana saat instingnya mengatakan bahwa ada sesuatu yang
datang. Kyopun yang merasakannya mulai gelisah.
“Ada yang datang!”
“Huh?” Hakuei
meliriknya.
“Sebaiknya kalian
pergi dari sini.” Ujar Camui.
“Kami tidak akan
pergi sebelum kau bertanggung jawab dengan apa yang kau perbuat terhadap
Pangeran Hyde.”
“Besok malam, aku
akan datang ke istana jika kau mau menunggu.”
“Kau pikir aku
percaya?”
“Terserah padamu.”
Katanya kemudian melompat ke arah kegelapan lalu menghilang.
Jenderal Die yang
berniat mengejarnya pun urung tatkala Hakuei menahannya dan mengajaknya untuk
pergi. Atas gagasan Kyo mereka diminta untuk mundur sementara. Mau tak mau
mereka kembali ke istana. Tetapi di perjalanan pulang mereka berpapasan dengan
Kaoru dan Shinya.
“Kenapa kau di
sini!?” tanya Jenderal Die kaget bercampur kesal. Matanya memandangi Pangeran
Hyde yang juga lepas. “Kalian melepaskannya?”
“Tidak apa-apa,
Jenderal.” Ucap Kaoru.
“Sudah hampir pagi,
sebaiknya kita semua kembali ke istana.” Ajak Die.
Tetapi hal itu
langsung ditolak oleh Kaoru. Walaupun pada awalnya mereka tidak mengerti,
tetapi setelah dijelaskan oleh Kaoru akhirnya mereka tahu hal yang sebenarnya.
“Jadi bajingan yang
sesungguhnya adalah Lexus?” Die menggeram.
Bertepatan dengan
saat itu matahari pagi muncul dan mulai bersinar. Pangeran Hyde tiba-tiba
ambruk tidak sadarkan diri.
“Pangeran!
Pangeran!”
To be continue…
Hyde sama Gackt Camui mmg sepaket ya...
BalasHapusNggak bosen ngingetin, jangan lupa posting part 25.
Makasih